TINGKAH LAKU ANEH JENIUS DUNIA
1. "Perang
Fosil"
Selama era demam
dinosaurus di akhir 1800-an dan awal 1900-an, dua pria bersaing sengit untuk
mengungguli satu sama lain dalam hal mendapatkan fosil makhluk purba itu.
Dua orang itu adalah
Othniel Charles Marsh paleontolog dari Peabody Museum di Yale University.
Lawannya adalah Edward Drinker Cope dari Academy of Natural Sciences,
Philadelphia.
Awalnya hubungan mereka
damai, lama-lama saling benci dan bersaing sengit. Sampai-sampai Mars menyuap penjaga
lubang fosil untuk mengalihkan jalan lawannya dari potensi temuan. Dalam sebuah
ekspedisi Mars juga mengirimkan mata-mata di tim Cope.
Rumor bahkan berembus,
mereka memasang dinamit di lokasi temuan fosil, mencegah keberhasilan lawan.
Selama bertahun-tahun, keduanya saling menghina dan melecehkan temuan yang lain
di artikel ilmiah. Juga saling tuduh di surat kabar.
Bagaimanapun, keduanya
berkontribusi besar dalam bidang paleontologi: dengan dinosaurus ikonik yang
mereka temukan. Stegosaurus, Triceratops, Diplodocus, dan Apatosaurus berhasil
diekskavasi berkat jasa mereka.
2. Cat Kuku Pink
Matematikawan dan
insinyur listrik asal Inggris, Oliver Heaviside, mengembangkan teknik
matematika yang kompleks untuk menganalisa sirkuit listrik dan memecahkan persamaan
diferensial.
Namun, ilmuwan otodidak
jenius itu dijuluki 'orang aneh nomor wahid' oleh salah satu temannya.
Bagaimana tidak? Sang ilmuwan menjejali rumahnya dengan balok granit raksasa,
mencat kukunya dengan warna pink cerah, padahal ia lelaki tulen. Heaviside
hanya minum susu selama berhari-hari dan mungkin menderita hypergraphia --
kondisi otak yang menyebabkan dorongan yang sangat kuat untuk menulis.
3. Pembuat Bom Atom
yang Suka Iseng
Richard Feynman adalah
salah satu fisikawan paling produktif dan terkenal dari abad ke-20. Terutama
kaitannya dengan Manhattan Project -- upaya amat rahasia yang dilakukan Amerika
Serikat untuk membuat bom atom.
Namun, ia juga iseng
dan punya reputasi sebagai pembuat onar. Saat bosan dengan proyek yang
dikerjakannya di Los Amos, Feynman dilaporkan menghabiskan waktu luangnya
membongkar gembok dan membobol brankas orang -- bukan uang atau harta benda
tujuannya, tapi untuk menunjukkan betapa mudahnya sebuah sistem diretas.
Dan, bukan itu saja
petualangannya. Saat mengembangkan teori elektrodinamika kuantum -- yang
mengantarnya meraih Nobel -- ia dilaporkan sering bergaul dengan para gadis
penari Las Vegas, sempat-sempatnya belajar sampai jadi ahli Bahasa Maya,
belajar nyanyian tenggorokan khas Tuva, dan menjelaskan bagaimana segel karet
cincin O (O-ring) memicu ledakan pesawat luar angkasa Challenger pada 1986.
4. Matematikawan
Gelandangan
Paul Erdos adalah
matematikawan asal Hungaria yang menghasilkan banyak teori penting. Saking
berdedikasinya pada pekerjaan, ia tidak pernah menikah, tak punya rumah, hidup
dengan menenteng koper, dan sering muncul di depan pintu rumah rekan- rekannya
tanpa pemberitahuan. Untuk menumpang tinggal. "Otakku sangat
terbuka," kata dia beralasan.
Setelah dapat
tumpangan, ia akan menyelesaikan sebuah masalah matematika, 1 sampai 2 hari,
sebelum akhirnya pindah ke tempat lain.
Dalam 2 tahun, ia
menenggak kopi, minum pil kafein, dan amfetamin, demi tetap terjaga untuk
berkutat dalam matematika selama 19 sampai 20 jam sehari. Berkat pikirannya
yang fokus, segala upayanya terbayar. Ia mempublikasikan 1.500 makalah penting.
Ia juga punya "bilangan Erdos" -- yang menentukan seberapa dekat
seseorang atau kontribusinya dengan karya ilmiahnya.
Bilangan Erdos 1 untuk
458 kolaborator dalam karya ilmiahnya. Sementara Erdos 2 untuk seseorang yang
berkolaborasi dengan orang yang punya bilangan Erdos 1, dan seterusnya.
5. Dokumentasi Kematian
Arsitek sekaligus
ilmuwan, Buckminster Fuller, menghasilkan karya yang paling terkenal berupa
kubah geodesik, model kota futuristik, dan mobil yang dinamakan Dymaxion pada
tahun 1930-an.
Namun Fuller adalah
orang yang eksentrik. Dia memakai tiga jam tangan sekaligus untuk menunjukkan
waktu berdasarkan zona waktu berbeda, saat terbang ke luar negeri.
Selama bertahun-tahun,
ia hanya tidur 2 jam sehari, yang sebut sebagai cara tidur 'Dymaxion' -- tapi
akhirnya ia menyerah karena teman-temannya sesama ilmuwan bisa melakukan yang
lebih gila: tidak tidur sama sekali.
Fuller juga menghabiskan
banyak waktu untuk menulis kronik hidupnya. Dari tahun 1915 sampai kematiannya
pada 1983, ia menulis buku harian hidupnya yang selalu ia perbarui setiap 15
menit, kok sempat?. Hasilnya adalah tumpukan catatan yang disebut Dymaxion
chronofiles, tingginya 82 meter dan hingga kini tersimpan di Stanford
University.
6. Tak Tahu Bahwa Otak
Manusia Terbatas
Fisikawan Robert
Oppenheimer adalah seorang polimatik (polymaths) -- kompeten dalam berbagai
bidang. Ia fasih 8 bahasa, punya ketertarikan terhadap banyak hal: puisi,
linguistik, dan filsafat.
Akibatnya, Oppenheimer
seringkali ia tak bisa memahami keterbatasan orang lain.
Ini salah satu
contohnya: pada 1931 ia meminta koleganya di University of California Berkeley,
Leo Nedelsky untuk mempersiapkan bahan kuliah untuknya. Menurutnya, itu
pekerjaan mudah, karena Nedelsky hanya perlu merujuk pada buku yang ia berikan.
Pokoknya, semua ada di sana!
Namun, koleganya pusing
bukan kepalang. Sebab, buku yang diberikan Oppenheimer dalam Bahasa Belanda.
Lalu apa respon
Oppenheimer? Dengan nada tak percaya, ia menjawab, "Bahasa Belanda dalam
buku itu gampang dipahami kok!"
7. Profesor Linglung
Werner Heisenberg
adalah salah satu fisikawan teoritis klasik paling brilian. Pemenang
Penghargaan Nobel dalam Fisika 1932. Pada 1927, ilmuwan Jerman itu
mengembangkan "teori ketidakpastian" mekanika matriks -- sistem
matematika pada fisika atom yang amat rumit bagi kebanyakan orang.
Namun, jangan tanya
soal hak-hal sepele. Heisenberg nyaris gagal dalam ujian doktoral karena nyaris
tak tahu apapun soal teknik eksperimental. Saat seorang profesor yang skeptis
di komite bertanya bagaimana baterai bekerja, ia sama sekali tidak tahu.
8. Terobsesi dengan
Angka
Dalam dunia sains,
Nikola Tesla bisa dikatakan sebagai "pahlawan tanpa tanda jasa". Ia
datang ke Amerika Serikat dari kampung halamannya di Serbia untuk bekerja
dengan Thomas Edison -- membuat terobosan penting dalam penemuan radio,
robotika dan listrik. Telsa bahkan menemukan bola lampu -- bukan Edison yang
mahsyur dalam sejarah.
Namun Telsa tak hanya
obsesif dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia diduga menderita obsessive compulsive
disorder (OCD) -- tak bakal sudi menyentuh benda agak kotor, rambut, anting
mutiara, atau apapun yang bentuknya bulat.
Ia juga terobsesi
dengan bilangan 3 -- selalu berjalan tiga kali mengelilingi sebuah bangunan
sebelum memasukinya.
Setiap makan, ia akan
menggunakan persis 18 serbet untuk menggosok peralatan makan sampai bersinar .
Baru ia menggunakannya.
9. Ilmuwan Liar
Astronom Abad ke-16
asal Denmark, Tycho Brahe terkenal sebagai bangsawan eksentrik, hidup maupun
mati. Ia kehilangan hidungnya dalam duel di universitas dan menggunakan hidung
tiruan dari logam-- satu untuk selamanya.
Ia suka pesta: punya
pulau sendiri dan sering mengundang rekan-rekannya ke kastilnya untuk sebuah
perburuan liar. Brahe memastikan tamu-tamunya melihat rusa kerdil yang ia
pelihara, Jepp namanya, yang secara permanen hidup di bawah meja dan sering
diberinya makan.
Namun, kecintaannya
pada pesta pora mungkin jadi penyebab kematiannya. Dalam sebuah pesta di Praha,
ia memaksa diri tetap duduk, meski luar biasa menahan dorongan buang air kecil.
Alasannya, meninggalkan meja adalah pelanggaran etiket. Itu selalu dilakukannya.
Pilihannya itu
berakibat fatal. Brahe menderita infeksi ginjal dan kandung kemihnya pecah 11
hari kemudian pada 1601.
10. Pokoknya Tidak
untuk Kedelai!
Matematika Yunani
Pythagoras berjasa besar dengan temuannya terkait ilmu dasar geometri, teorema
Pythagoras.
Namun, sejumlah idenya
terbukti salah. Misalnya, Pythagoras menganut filosofi vegetarianisme. Namun,
salah satu pantangannya adalah larangan menyentuh, apalagi memakan kedelai.
Ironisnya, legenda
menyebut, kedelai justru jadi penyebab kematiannya.
Suatu hari saat dikejar
penyerang yang menyerbu rumahnya, tidak disebut apa alasannya. Pythagoras yang
lari terjebak di muka sebuah ladang kedelai, di mana ia disebutkan memutuskan,
lebih baik mati dari pada memasukinya. Dan benar, ia tewas di tangan
penyerangnya.
Komentar
Posting Komentar