Lengkap Tentang Museum Mpu Tantular



A.   Pengertian Museum

Mungkin semua masyarakat berfikir bahwa museum hanyalah sebagai gudang dimana disimpan benda-benda antic dan unik, namun persepsi masyarakat yang seperti itu adalah salah, karena pada dasarnya museum tidak hanya sebagai penyimpanan benda-benda antic saja. Pengertian museum di ambil dari kata Yunani klasil “MOUSEON”, yaitu yang berarti bangunan suci sebagai pemujaan kepada Sembilan Dewi seni dan ilmu pengetahuan Yunani kuno. Sedangakan pengertian museum sesuai dengan peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1995, Museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perwatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Dengan demikian museum terbuka untuk umum, khususnya untuk tujuan pendidikan dan rekreasi. Selain dari pada itu museum juga memiliki fungsi sebagai sarana sosialisasi kebudayaan tradisional kepada masyarakat agar masyarakat makin mencintai budaya sendiri dan berpartisipasi dalam menjaganya.

B.   Sejarah Museum

Museum Negeri Provinsi Jawa Timur Mpu Tantular merupakan kelanjutan dari Stedelijk Historisch Museum Surabaya yang didirikan oleh Von Faber, pada tahun 1933. Pada awalnya lembaga ini hanya memamerkan koleksinya di suatu ruangan kecil di readhius Ketabang, kemudian atas kemurahan hati seorang janda Ny. Han Tijong King, museum dipindahkan ke jalan Tegalsari yang memiliki bangunan lebih luas. Selanjutnya masyarakat pemerhati museum mulai berinisiatif untuk memindahkan museum ke tempat yang lebih memadai yaitu di jalan pemuda no 3 Surabaya, yang diresmikan pada tanggal 25 Juni 1937.
Sepeninggal Von Faber museum di kelola oleh Yayasan Pendidikan Umum yang didukung oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Museum ini di buka untuk umum pada tanggal 23 Mei 1972, dengan nama Museum Jawa Timur. Tanggal 13 February 1974, museum berubah status menjadi Museum Negeri dan diresmikan pada tanggal 1 November 1974 dengan nama Museum Negeri “ Mpu Tantular “ Provinsi Jawa Timur. Dengan bertambahnya koleksi, membuat gedung di jalan Pemuda no 3 tidak lagi mencukupi hingga akhirnya pada tanggal 12 Agustus 1977 secara resmi museum menempati gedung baru di jalan Taman Mayangkara no. 6 Surabaya.
Seiring dengan berjalannya waktu, koleksi umum semakin bertambah, demikian juga berbagai  kegiatan edukatif cultural yang di laksanakan di museum, sehingga membutuhkan tempat yang semakin luas, akhirnya pada tanggal 14 Mei 2004 museum kembali menempati lahan baru di Sidoarjo, tepatnya di jalan raya Buduran, Kec. Buduran , Kab. Sidoarjo.


C.    SEKILAS MASTERPIECE

Paradigma museum yang berkembang pada beberapa tahun memang lebih mengedepankan dan focus pada keinginan-keinginan pengunjungnya, paradigm museum mulai bergeser dari koleksi (collection oriented), ke pengunjung (visitor oriented), pergeseran orientasi ini tentu saja tidak meningkatkan perhatian kita akan koleksinya, benda-benda koleksi yang spesifik, unik, dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi masih menjadi pesona bagi pengunjung sebuah museum, apabila kalau benda koleksi tersebut menjadi koleksi masterpiece sebuah museum.
Koleksi masterpiece sebuah museum biasanya merupakan sebuah koleksi yang berbeda dengan koleksi-koleksi umum lainnya, dan pada umumnya mempunyai nilai yang bersifat intangible. Koleksi masterpiece merupakan sebuah karya agung , karya besar yang berhasil dibuat pada zamannya. Dalam sebuah tata pameran biasanya koleksi masterpiece ini mendapat perlakuan yang berbeda dari koleksi lainnya,. Perbedaan biasanya tampak pada displaynya, karena koleksi ini di anggap mempunyai pesona dan nilai lebih.
Dari keseluruhan koleksi Museum Negeri “ MPU TANTULAR “, yang berjumlah kurang dari 14956 buah, terkandung beberapa koleksi yang memiliki pesona dan nilai lebih dari koleksi lainnya, baik di lihat dari nilai tangible maupun nilai itangible. Koleksi-koleksi tersebut dikategorikan sebagai koleksi-koleksi unggulan yang biasa disebut Masterpiece. Dan koleksi-koleksi tersebut yaitu :
v HIASAN GARUDEYA
v ARCA DURGA MAHESASURAMARDHINI
v SURYA STAMBHA
v SEPEDA TINGGI
v SEPEDA MOTOR (UAP)
v SIMPHONION
v THUK-THUK
v HIASAN HALUAN PERAHU
v PATUNG GAJAH PERUNGGU
v KERAPAN SAPI
v SEPEDA KAYU













Latar Belakang Pemberian Nama Mpu Tantular

          Mpu tantular diambil dari nama pujangga Majapahit yang menciptakan kitab Sutasoma dan Arjunawijaya. Di dalam kitab tersebut terdapat kalimat Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua, yang merupakan pedoman Indonesia.
          Mpu memiliki arti Ibu yaitu titik pusat segala gerak dan pandangan. Tantular memiliki arti tak tertulari yaitu tidak terpengaruh, tidak menyimpang, tidak berubah jadi tetap mengkhususkan diri pada ajaran agama untuk mencapai kehidupan abadi.


Ruang Pameran Museum

          Sebagai lembaga yang mempunyai  tugas menyajikan benda hasil budaya manusia untuk pembelajaran dan rekreasi. Museum memanfaatkan halaman dan ruang pameran untuk memamerkan koleksi-koleksinya. Koleksi yang dipamerkan berasal dari daerah, bahan, ukuran maupun umur yang berbeda-beda.



Koleksi Diluar Ruangan / Out Door

Pandhusa
Asal : Bondowoso
Merupakan peninggalan Megalithik yang ditemukan di Bondowoso. Pandhusa merupakan batu besar yang disanggap empat batu kecil digunakan untuk kuburan.

Jam Matahari
Sebelum manusia mengetahui jam untuk mengetahui waktu. Orang zaman dahulu menggunakan matahari untuk menandai waktu tertentu. Alat ini sangat popular dan dianggap sangat tepat menandai waktu sholat / islam.

Goa Mini
Pola kehidupan semi menetap pada masa prasejarah (Neolithik) awalnya tidak memanfaatkan goa melainkan ceruk. Pada zaman berikutnya manusia memilih gua untuk tempat hidup dan menggunakan api untuk mengolah makanan dan ritual pemujaan.



Patung Primitif
Asal : Bondowoso
Patung setinggi dua meter tipe Polenesia merupakan gambaran nenek moyang peninggalan tradisi megalithic. Pada umumnya ditemukan satu konteks dengan pandhusa, dolmen dan menhir.

Jangkar
Asal : Tuban
Ditemukan di desa Bancar, Tuban. Diduga merupakan peninggalan Belanda.


Koleksi Didalam / In Door

I.                  Zona Zaman Purba

A.    Koleksi Seologi (Koleksi Batuan) adalah koleksi yg biasanya dimanfaat kan manusia untuk perhiasan atau industry. Koleksi yang dipamerkan adalah batuan beku, sedimen, metamorf.
B.    Koleksi Biologika adalah koleksi yang berasal dari makhluk hidup yang terpendam dalam tanah lalu berubah  menjadi zat kimia dan menjadi keras seperti batu. Koleksi yg dipamerkan antara lain duplikat fosil manusia, fosil gading gajah purba, fosil kepala kerbau, fragmenf, fosil gigi graham gajah purba, fosil purba, fosil kulit penyu, duplikat fosil bofidae.
Zona zaman purba dilengkapi dengan teknologi manusia prasejarah antara lain :
·       Peninggalan Paleolithik yaitu kapak genggam
·       Peninggalan Neolithik berupa kapak persegi, kapak lonjong serta manic-manik dan peninggalan masa perundagian berupa kapak corong, mata tombak, nekara,moko dan surya stambha.


FOSIL

Fosil adalah sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang telah membatu.
Terdapatnya fosil dalam suatu lapaisan batuan, menunjukkan bahwa ada jaman terbentuknya lapisan batuan itu sudah ada  makhluk hidup.
          Jenis-jenis fosil antara lain :
1.    Fosil hasil proses pembuatan .
Pada proses ini zat organis organisme secara molekuler di ganti oleh zat anorganis yang lebih keras dan awet. Karena penggantian zat terjadi secara molekuler maka struktur makro dan struktur mikro organisme terpelihara secara baik. Contohnya pada fosil kayu.
2.    Fosil jenis cetakan.
Fosil oini terjadi bila tanah , pasir atau lumpur yang telah mengisi rongga-rongga organisme atau yang membungkus organisme mengalami proses pergeseran . misalnya fosil kerang dan siput.
3.    Fosil yang berupa mumi.
Terjadi melalui pembungkusan organisme sedemikian rupa sehingga organisme sama sekali terisolir dari udara atau zat asam kemudian membatu.
4.    Jenis fosil lain yang terbentuk melalui proses karbonisasi .
Proses ini meninggalkan zat arang dari persenyawaan organisme.
Contohnya adalah batun bara atau bayangan zat arang sisa manusia yang tertinggal pada dasar gua yang dalam .

Moko
Asal : NTT
Moko adalah genderang kecil seperti nekara yang berasal dari masa prasejarah . pada bagian badan di beri hiasan sepiral dengan bentruk sulur yang melambangkan kehidupan. Moko berfungsi sebagai sarana upacara minta hujan dan juga berfungsi sebagai maskawin.

Nekara
Asal : tuban
Nekara ini dihiasai berbagai motif yang mempunyai arti simbolis . berfungsi sebagai sarana upacara memanggil hujan, dan sarana penguburan sekunmder pada masa prasejarah (sekitar 4000th yang lalu). Nekara ini mendampat pengaruh kebudayaan dongson(vietnam), di produksi di daerah gresik dan tersebar di pulau jawa.

Surya  stambha
Asal : NTT
Termasuk jenis kapak perunggu , hasil tegnologi masa perundagian yang di pergunakan sebagai sarana upacara. Hiasan motif  “kedok” (muka manusia) di anggap mempunyai kekuatan ghaib sebagai pengusir roh jahat , motif hiasan seperti ini menunjukkan adanya pengaruh kuat dari kebudayaan Dongson . surya berarti matahari dan stambha berarti tiang .


II.               ZONA PENINGGALAN HINDU-BUDHA
Koleksi yang di pamerkan zona ini adalah patung-patung perunggu yang di temukan di desa kunti , kec.bungkal , kab. Ponorogo pada tahun 1992, sebanyak 68 buah.pada beberapa patung terdapat prasasti yang di buat dari lempengan emas atau perak yang berisi mantra dewa yang bersangkutan.
Prasasti
Prasasti berasal dari bahasa sansekerta yang berarti pras dan casta. pra artinya amat atau belum, sedangkan casta artinya terpuji atau terkenal, yang di maksudkan adalah pujian kepada raja atau punggawa kerajaan. Pada umumnya prasasti memuat perintah raja atau pejabat kerajaan, sedangkan isinya menyangkut masalah penganugrahan daerah sima, pemerintahan, keagamaan-kepercayaan, ekonomi dan social ataupun kemasyarakatan lainnya. Selain itu dalam suatu prasasti juga dilengkapi dengan kutukan (sapatha), sebagai peringatan kepada siapa saja yang melanggar isi prasasti. Mengingat akan pentingnya arti prasasti, biasanya prasasti dituliskan pada bahan yang tahan lama, yaitu :
Ø Prasasti yang di tuliss pada batu di sebut caila-prasasti.
Ø Prasasti yang ditulis pada tembaga disebut tamra-prasasti
Ø Prasasti yang ditulis pada perak disebut rajasa-prasasti
Ø Prasasti yang ditulis pada logam emas disebut swarna-prasasti
Ø Prasasti yang ditulis pada tanah liat pada umumnya berupa cetakan (lay-tablet)
          Koleksi yang dipamerkan :
1.    Prasasti loceret, asal Nganjuk. Ditulis timbul dalam huruf jawa kuno,yang menyebutkan angka tahun 1198 M. dibuat pada masa Prabu Kertajaya raja Kediri.
2.    Prasasti Adan-adan,asal Bojonegoro. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa kuno. Di keluarkan oleh raja Kertarajasa Jayawarddhana, raja majapahit satu, pada tahun 1223 saka atau 1301 M. berisi penetapan tanah adan-adan sebagai daerah sima (daerah bebas pajak), karena jasa masyarakatnya kepada raja.
3.    Prasasti ukir Negara (pamotoh), asal Blitar. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa kuno. Di keluarkan oleh Jijaya Resi (kemungkinan adalah raja Sri Jayawarsa,yang telah menjadi pertapa) pada tahun 1120 saka atau 1198 M (pada masa kerajaan kediri).berisi  penganugrahan tanah sima di daerah Pamotoh.
4.    Prasasti Sukun, asal Malang. Di keluarkan olh raja Erlangga, tanpa angka tahun berisi anugrah raja kepada Samya Haji di desa Sukun, berupa tanah terdikan.
5.    Prasasti Rameswarapura, Probolinggo. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa kuno. Di keluarkan oleh raja Kertanegara raja Singosari pada tahun 1275 M. berisi pengangkatan suatu daerah sebagai daerah perdikan/sima.

Patung Nandi
Asal : Stedelijk  Historisch Museum Surabaya.
Nandi adalah lembu jantan, vahana (kendaraan) dewa siwa. Selain itu nandi juga dianggap sebagai lambing kesuburan, pelindung pertanian bahkan kadang-kadang di anggap sebagai salah satu penggambaran dari dewa Siwa. Karena perannya sebagai dewa kesuburan, maka Nandi banyak dipuja, terutama didaerah agraris.

Patung bima
Asal : Trenggalek
Bima merupakan salah satu tokoh dalam cerita wayang Mahabrata. Pada masa Jawa Timur Kuno, tokoh ini sangtat popular karena dianggap merupakan symbol keperkasaan, kejujuran dan kepahlawanan. Karena itulah banyak tokoh kedaerahan yang menganggap dirinya adalah titisan Bima.  Patung ini di buat dari batu kapur, digambarkan mempunyai dua tangan yang masing-masing membawa gada dan aksamala.
  Patung Perwujudan
Asal : Stedelijk historisch Museum Surabaya.
Pada masa Jawa Timur kuno, banyak pejabat-pejabat daerah yang menganggap dirinya sebagai titisan dewa tertentu. Setelah meninggal biasanya mereka diabadikan dalam bentuk patung dengan wajah menyerupai tokoh, sedangkan atribut sesuai dengan dewa yang dipuja. Pada patung ini nampaknya sang tokoh menggambarkan dirinya dalam bentuk dewa Siwa. Pada kedua sisinya dihiasi dengan bunga teratai yang keluar dari bonggol, menunjukkan bahwa patung ini dibuat pada masa Singosari. Patung ini dibuat dari batu andesit, mempunyai dua tangan, yang membawa permata.

Perhiasan Emas
Logam emas merupakan jenis logam tertua di samping tembaga yang telah dimanfaatkan oleh manusia, hal ini disebabkan antara lain karenasifatnya yang menguntungkan, warnanya tidak bisa berubah, berkilauan dan mudah dibentuk. Karena sifatnya yang lunak dalam proses pembuatannya sering di campur dengan logam lain, percampuran tersebut antara lain bertujuan untuk memperoleh warna yang lebih menarik, misalnya :
·       Emas dicampur perak menghasilkan warna kuning keputihan
·       Emas dicampur tembaga menghasilkan kuning kemerahan
·       Emas dicampur nikel menhasilkan kuning dominan putih
Pada masa lalu, benda – benda emas hanya menjadi hak milik para bangsawan atau keluarga raja, dan biasanya raja akan memberikan anugrah emas pada masyarakat yang dianggap berjasa kepada raja.
          Untuk mengetahui berat emas pada masa lalu dinyatakan dalam satuan :
·       Su (suwarna) sekitar 37,50 _ 39,60 gram
·       Ma (masa) sekitar 2,34 _ 2,48 gram
·       Ku (kupang) sekitar 0,59 _ 0,62 gram
·       Ka (kati) sekitar 750,00 _ 793,60 gram.
Selain untuk membuat perhiasan, logam emas juga dimanfaatkan untukmembuat benda-benda tertentu baik sebagai sarana upacara maupun benda-benda non sacral, terutama untuk keluarga kerajaan.

HIASAN GARUDEYA
Asal : desa plaosan, kec. Wates,kab. Kediri
Ditemukan oleh sdr. Seger pada tahun 1989. Hiasan berornamen Garudeya ini dibuat dari emas 22 karat dengan berat keseluruhan 1.163,09 gram. Dihiasi 64 hiasan bermata yang sebagian sudah hilang hingga tinggal48 buah. Batu permata disusun simetris berdasarkan warna di bagian kanan dan kiri.
Ornamen hiasan dada ini bisa dipisahkan menjadi tiga bagian :
1.    Ornamen burung garuda yang membawa kendi ( salah satu bagia kitab mahabarata ) yang menggambarkan cerita Garudeya. Diatasnya terdapat gambar telapak tangan kiri yang dilengkapi dengan hiasa motif lidah api, merupakan simbol kekuasaan dewa siwa sebagain dewa perusak ( destruktif ).
2.    Ornamen yang membawa gada, kemungkinan merupakan penggambaran raksasa sebagai penjaga air amrta.
3.    Dihiasi raksasa dengan dengan kedua tangan seolah bersikap menyangga, merupakan penggambaran dari Gana ( Raksasa setengah dewa ) yang bertugas menjaga bangunan suci.
Dilihat dari reliefnya, kemungkinan hiasan ini merupakan  peninggalan dari abad XII – XIII Masehi. Selain  itu dari penggambaran paruh ( yang menunjukkan paruh cina ), besarnya karat dan jenis batuannya diduga benda ini merupakan cendra mata dari Raja Siam kepada Raja Jawa pada waktu itu.


III.            KOLEKSI PENINGGALAN MAJAPAHIT

Benda-benda peninggalan majapahit
Salah satu peninggalan majapahit yang sangat unuik adalah benda-benda terakota (tanah liat bakar) yang di buat dari sekitar abad XIV M. Benda-benda terakota dari kerajaan majapahit meliputi berbagai bentuk, mulai dari boneka manusia serta benda-benda kebutuhan sehari-hari dari berbagai bentuk dari berbagai bentuk tersebut bisa di ketahui berbagai kebiasaan/budaya pada masa itu diperkirakan , selain mempunyai fungsi praktis (profane) beberapa benda tertentu juga mempunyai fungsi sakral (religius) sebagai sarana upacara .
Benda-benda koleksi yang dipamerkan antara lain :
1.    Kendi amerta
2.    Berbagai bentuk kendi yang berasal dari abad XIV M.
3.    Kendi tak bercerat di  hiasi motif sulur-suluran, berasal dari abad XV M.
4.    Fragmen  boneka kepala manusia , berasal dari sekitar abad XIV M.
5.    Wadah, di hiasi cerat berjumlah 7 dan salah satunya berhiasan sepertio buah belimbing , di gunakan sebagai wadah air berasal dari abad XIV M.
4.    Zona zaman islam
Koleksi yang di pamerkan pada zona ini adalah beberapa koleksi naskah keislaman baik yang di tulis di atas daun lontar seperti naskah serat yusuf, naskah kuno yang di tulis di atas daluang seperti mi’raj nabi serta mimbar bergaya pesisiran.

Naskah Lontar Berhuruf Jawa
          Naskah lontar adalah hasil karya tulisan tangan yang mengandung berbagai ungkapan pikiran dan perasaan, sebagai hasil budaya bangsa Indonesia pada masa lampau yang dituliskan pada daun lontar (tal/siwalan).
          Naskah lontar di Nusantara biasanya mengemban misi keagamaan , baik yang bernafaskan islam maupun diluar keislaman. Namun ada juga karya sastra yang mengacu pada sejarah dan fiksi , obat-obatan dan sebagainya :
          Cara penulisannya menggunakan alat yang disebut dengan “mengutik”. Biasanya menggunakan huruf jawa sedangkan bahasanya kadang-kadang menggunakan bahasa jawa dan Madura.
Koleksi yang dipamerkan adalah :
1.     Serat Yusuf , asal Sumenep, Madura . Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa , bentuk tembang. Menceritakan kisah Nabi Yusuf dari kecil hingga menjadi Nabi.
2.    Serat Ramyana, asal Tuban. Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa , bentuk tembang. Menceritakan kisah antara prabu Rama dengan dewi Sinta .
3.    Serat Mi’raj Nabi, asal Lamongan . Ditulis dalam huruf dan bahasa jawa , bentuk tembang. Berisi perjalanan nabi Muhammad SAW dari mekah ke baitul maqdis hingga naik ke langit ketujuh dan sidratul muntaha menghadap illahi untuk menerima perintah sholat 5 waktu.

Naskah Kertas
Naskah kertas di Indonesia pada umumnya ditulis dengan tinta cina, menggunakan huruf arab dan jawa sedangkan bahasanya lebih bervariasi yaitu Arab, Jawa dan Madura. Misi yang diemban beraneka ragam, yaitu tentang keislaman, agama Hindu, karya sastra sejarah, sastra fiksi dan sebagainya. Naskah kuno banyak ditemukan di daerah pesisir, hal ini di mungkinkan karena penyebaran islam banyak dilakukan melalui jalur pelayaran.
Koleksi yang dipamerkan:
1.    Serat Mi’raj Nabi, asal Madura. Ditulis dalam huruf arab, bahasa jawa, bentuk tembang. Berisi perjalanan Nabi Muhammad saw, dari mekah ke baitul maqdis hingga ke langit ke tujuh dan Sidratul muntaha menghadap ilahi untuk menerima perintah sholat 5 waktu.
2.    Serat Yusuf, asal Madura. Ditulis dalam huruf arab, bahasa jawa, bentuk tembang. Menceritakan kisah nabi yusuf dari kecil hingga menjadi nabi.
3.    Kitab fikih, asal Jombang. Ditulis dalam huruf dan bahasa arab, bentuk prosa. Berisi tuntunan ibadah dan muamalah (jual –beli, hutang-piutan, wakaf dan lain-lain).
4.    Kitab Damar Wulan, asal mojokerto. Ditulis dalam huruf arab dan bahasa jawa, berisi pemberontakkan Menakjingga (blambangan) terhadap kencono wunggu (ratu majapahit).
5.    Zona zaman colonial
Koleksi yang di pamerkan pada zona ini adalah berbagai koleksi peninggalan belanda, serta koleksi yang mendapat pengaruh dari kebudayaan eropa, baik berupa senjata laras panjang (senapan) laras pendek (pistol).

Maket Kapal Dagang “insulinde”
Asal: stedelijk historic museum Surabaya

Maket ini di buat tahun 1935. Kapal dagang “insulinde” adalah kapal dagang milik perusahaan perkapalan belanda “rotterdamsche lyoyd” . nama “insulinde” sebenarnya dalah nama kepulauan nusantara pemberian dari tokoh mulatuli dalam bukunya max havelar.
     Pada kapal dagang insulinde terlihat corak warna yang beranekaragam yaitu warna-warna camouflage. Pemberian warna ini di masudkan untuk menghindari dari incaranpengintaian musuh yang setiap saat  selalu mengancam keselamatan
     Sebagai kapal dagang perang dunia 1 , tidak hanya menjelajahi perairan di wilayah nusantara tetapi juga melintasi lautan yang menghubungkan nusantra dengan Nederland. Maka dari itu kapal dagang ini dilengkapi dengan senjata jenis meriam .

Meja rias
Asal: stedelijk historic museum Surabaya
Dibuat dari kayu jati dan batu marmer, bentuk kaca oval yang dihiasi motif sulur / suluran di sekelilingnya. Hiasan pada mebel sejenis ini menunjukkan pengaruh gaya perancis pada masa Louis XVI . cirri khasnya yang menonjol adalah kesederhanaan motif hias namun dibuat dengan sangat halus dan cermat.
Almari berukir
Asal: stedelijk historic museum Surabaya
Dihiasi ukiran jepara motif sulur daunan dan bunga . ukirannya sangat halus , di dalam rumah biasanya diletakkan di ruang pendapa sebagai penghias atau dekorasi ruangan . motif sukur menggambarkan harapan agar kehidupan menjadi lebih baik , juga berarti sebagai symbol kesinambungan kehidupan.
Kap lampu berdiri
Asal perolehan : Stedelijk historic museum Surabaya
Bahan dari kayu jati, dihiasi dengan ukiran jepara, motif sulur tangkai dan bunga. Berfungsi sebagai tempat lampu penerangan. Biasanya di letakkan di pendopo sebagai dekorasi ruangan.
6.    Zona teknologi modern dan peraga iptek
Zona teknologi di bedakan menjadi dua :
1.    Teknologi modern
2.     Peraga iptek
Keduanya terletak di lantai dua dari gedung pameran tetap, khusus pada peraga IPTEK, bisa di manfaatkan oleh para pengunjung.

SEPEDA MOTOR RADEX
Asal: Surabaya
          Radex adalah sebuah nama perusahaan sepeda motor di Jerman yang berdiri tahun 1991. Sepeda motor ini diproduksi tahun 1953, dengan ukuran panjan 190 cm & tinggi 100 cm, isi silinder 125 cc, berbahan bakar bensin.

SEPEDA MOTOR  JAWA
       Asal: Jombang
          Diproduksi tahun 1954 di Ceko Slovakia, ukuran panjang 197 cm dan tinggi 100 cm, bahan bakar bensin dan isi silinder250 cc. Pada awalnya bernama divisov dan hanya memproduksi  suku cadang sepeda motor. Pada tahun 1963 Divisov mulain menciptakan sepeda motor bsendiri secara utuh, bekerja sama dengan Jawa Tynec  dan memproduksi sepeda motor  khususnya untuk racing hingga sekarang.

RADIO
Asal: Surabaya
          Radio ini diproduksi oleh perusahaan dari jerman bernama Siegfried groos pada sekitar tahun 1950, keistimewaannya adalah selain untuk radio alat ini juga dilengkapi dengan alat pemutar piringan hitam. Pada dasarnya radio adalah pengaturan temuan yaitu telegraf dan telefon. Radio pertama kali ditemukan oleh ahli fisika bernama guglielmo Marconi, yang merakit dalam bentuk radio telegraf mengirimkan sinyal ke tempat lain dengan menghubungkan salah satu pemancar.

PESAWAT TELEPON
Asal: stedelijck historisch museum Surabaya
          Pesawat telepon merupakan sarana komunikasi yang praktis penggunaan dan bentuknya berkembang sesuai kebutuhan. Pesawat telepon ini merupakan perkembangan dan penyempurnaan dari pesawat telfon Alexander graham bell, sebagai penemu pertama kali pada tahun 1875 yang mendapat hak paten pada tahun 1876 dan 1877.

Koleksi yang di pamerkan :
1.    Pesawat telepon dinding ( tahun 1882 ) alat untuk mendengar dan bicara masih terpisah.
2.    Pesawat telepon meja (tahun 1897 – 1919) alat untuk mendengar dan bicara masih terpisah.
3.    Pesawat telepon kapal. Digunakan pada kapal perang angkatan laut.
4.    Pesawat telepon lapangan. Dilengkapi dengan kotak sehingga mudah dibawa kemana mana.


SEPEDA TINGGI

Asal: Stedelijk Historisch Museum Surabaya
Diciptakan oleh seorang kebangsaan Inggris bernama James Starley dan William Hillman dan mendapat hak paten pada 1870. Sering juga disebut dengan nama Ariel karna terbuat dari metal, roda bagian depan berukuran besar dan roda bagian belakang berukuran kecil. Selain Ariel sepeda tinggi ini juga dikenal dengan sebutan BI yang berarti tinggi. Untuk mengen darai sepeda ini diperlukan ketrampilan khusus yaitu dengan jalan melompat dan memanjat.






SEPEDA KAYU
Asal: Surabaya

Merupakan bentuk sepeda yang paling tua diciptakan oleh Michel Keslee seorang kebangsaan jerman pada tahun 1766. Sepada ini dirakit dari kayu mulai dari roda hingga kemudi, dilengkapi  dengan tempat duduk ( sadel ). Dapat menempuh jarak 15 km perjam, sepeda ini hanya bisa  dipakai pada jalan menurun dan mendatar.


SEPEDA MOTOR DAIMLER
Sumbangan dari: Museum Polisi Surabaya pada tahun 1934
Konstruksi pertama dirancang oleh seorang jerman bernama Gottlieth Daimler ( 1834 – 1900 ) sehingga sering disebut juga sepeda motor Daimler. Setirnya seperti sepeda motor biasa, pada pegangan sebelah kanan dilengkapi dengan alat untuk rem depan, sedangkan alat lain dihubungkan dengan silinder dibawahnya yang merupakan alat pengatur gas. Mesin digerakkan dengan tenaga uap yang dihasilkan dengan memanaskan tabung selama 2 menit sampai mesinnya menyala. Kendaraan ini dapat mencapai kecepatan 30 km perjam.



Baterai Tangan
Mengapa kita bias tersengat oleh listrik ketika memegang sebuah kawat yang di aliri oleh arus listrik,walaupun kita hanya memegang bagian positif tapi mengapa kalau kita memakaialas kaki yang terbuat dari bahan isolator kita tidak tersetrum hal ini di sebabkan karena tubuh kita terdiri dari kira-kira 70% dan ion-ion tubuhyang lainnya yang dapat menghantarkan arus listrik.
Selain dapat mengahantarkan arus listrik tubuh kita juga memiliki hambatan terhadap arus listrik yaitu kira-kira 2M,hambatan tersebut berbeda untuk laki-laki dan wanita, yang mempuanyai berat badan yang sama akan mempunyai hambatan yang tidak sama, laki-laki cenderung mempunyai hambatan yang lebih besar dari pada wanita.

Rangkaian Listrik
Lampu yang di hubungkan (di rangkai) dengan rangkaian seri dan parallel mempunyai daya penerangan yang berbeda.

Engine Stein
Pada saat anda dapat melihat proses pembakaran pada mesin mobil, komponen-komponen dan cara kerja pada system pembakaran adalah sebagai berikut :
1.    Pengaliran bahan bakar
Pengaliran bahan bakar yang di maksud dalam hal ini pengaliran bensin dari tanki bensin sampai ke ruang pembakaran (silinder) di bedakan menjadi system pengaliran sendiri dan system pengaliran tekanan.
2.    Komponen-komponen dengan cara kerjanya pada system bahan bakar
·       Tanki bahan bakar
Tanki bahan bakar ialahtempat penampungan bahan bakar,pada umumnya tanki bahan bakar di tempatkan jauh dari mesin,untuk menjaga keamanan terhadap kebakaran. Untuk tanki bahan bakar yang letaknya lebih rendah dari mesin di perlukan pompa penyalur bahan bakar, di dalamnya ada dinding pemisah (separator) yang berguna sebagai penguat dan mencegah goncangan bensin saat kendaraan berjalan dan berhenti mendadak,mendaki,menurun,sehingga penyaluran bensin tak berhenti.
·       Saringan bahan bakar
Kontruksi saringan bakar berfungsi untuk menahankotoran yang di kandung oleh bensin sebelum masuk ke pompa,kotoran (air dan pasir) akan mengendap di dasar mangkuk dan partikel kotoran lainnya akan tertahan oleh elemen.
·       Pipa-pipa bahan bakar
Pipa bahan bakar berfungsi sebagai penghubung antara saringan dan pompa biasannya di buat dari bahan vinyl atau karet.
·       Pompa bahan bakar
Pompa bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bensin dari tangki menuju karburator, dibedakan menjadi pompa bahan bakar mekanik dan listrik.
·       Saringan udara
Udara di luar masih mengandung kotoran (debu),maka bila udara tersebut masuk ke silinder, kotorannya akan melekat pada dinding silinder dan akan mengotori minyak pelumas. Oleh karena itu silinder dan pistonnya akan cepat aus, untuk menghindari hal tersebut kita pasangkan pembersih udara yang terletak saluran pemasukan udara pada karburator, yang terdiri atas 2 jenis yaitu filter paper type dan oil bast type.
·       Saluran pemasukan (intakes monifold)
Saluran pemasukan ini di buat berbentuk saluran yang bercabang guna memberikan gas (udara + bahan bakar) ke tiap-tiap silinder, lengkungan pada saluran di bentuk tidak runcing dan ada kalanya garis tengah pada tiap cabang di buattidak sama, dengan maksud agar jalannya gas dapat lancer dan agar pengisian tiap silinder dapat sama.
·       Karburator
Fungsi dari karburator ialah untuk mencampur bensin dengan udara prinsip kerjanya yaitu bensin dari pompa di tamping di ruang pelampungdan pelampung ini berfungsi mengatur bensin yang ada di ruang pelampung agar tinggi permukaannya tetap.

Dalam peristiwa pembakaran normal api dari busi menyebar ke seluruh bagian dari ruang bakar dari mecepatan konstan. Dalam hal ini gas baru yang belum terbakar mendesak gas yang telah terbakar , sehingga tekanan dan suhunya naik hamper mencapai titik bakar, apabila gas yang belum terbakar tadi terbakar dengan sendirinya,maka akan timbul ledakan (denotasi) yang menghasilkan gelombang kejutan yang gejalannya berupa suara ketukan dari gelombang kejutan tersebut mengetuk piston sehingga piston akan terekspansikan sehingga akan merubah besarnya momen pada poros engkol.

7.    Zona koleksi kesenian
Koleksi yang di pamerkan di ruangan ini adalah berbagai koleksi kesenian dari jawa timur. Dan lukisan perjuangan hasil karya shocib.


JARANAN SENTHEREWE
Asal: Tulungagung
Mengambarkan prajurit berkuda dalm perjalanan mencari dewi sekartaji (Fr.Cevita Panji), dalam pergelarannya lebih menggambarkan keperkasaan serta kedigdayaan para prajurit penunggang kuda tersebut. Jaranan sentherewe ini sangat dipengaruhi kesenian ngremo, hal ini terlihat pada gerak tariannya yang menonjol pada getaran satu kaki dimainkan oleh sekitar 12 orang secara berpasangan sesuai dengan jalan ceritanya sebagai pelengkap juga ada tokoh dengan topeng imaginer yang nantinya akan berperang melawan jaranan.
Pada akhir pergelaran biasanya dilengkapi dengan adegan akrobatik dari para pemain jaranan, seperti mengupas buah kelapa dengan gigi, makan kaca dan sebagainya.



TURANGGA YAKSA
Asal: Trenggalek
Kesenian tradisional ini berkembang di Trenggalek sudah sekitar sejak 1945, biaqsanya dipergelarkan pada acara bersih desa atau pada hari proklamasi. Kesenian ini menampilkan pertarungan antara barongan dan prajurit, yang pada akhirnya dimenangkan oleh prajurit. Cerita ini merupakan fragmen dari cerita kelana sewardana. Pada intinya merupakan simbolisme bahwa pada akhirnya kejahatan akan dikalahkan oleh kebajikan/kebaikan.
Kesenian ini dinamakan jaran butho , karena menggunakan jaran bermuka butho (raksasa). Jaranan biasanya dimainkan oleh 6 orang yang masing-masing menggunakan jaranan sultan (2 orang), jaranan prajurit (4 orang), celeng dan jepalok (barongan)

GAMELAN
Gamelan adalah ensemble music yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk bpada instrumennya / altnya, yang mana  merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata gamelan sendiri berasal dari bahasa jawa gamelan yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat dipulau jawa, Madura, bail, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensemble. Kemunculan gamelan didahului dengan budaya hindu-budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli Indonesia. Instrumennya dekembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman kerajaan majapahit.
Gambaran tentang alat music pertama ditemukan dicandi Borobudur jawa tengah. Abad ke 18 alat music samsal suling bamboo, alat music berdawai yang digesek dan dipetik ditemukan dalam relief tersebut. Namun sedikitnya ditemukan elemen musiklogamnya. Bagaimanapun relief tersebut dikatakn sebagai asal mula gamelan.

TOPENG DUNGKREK
Asal: Madiun
          Dungkrek merupakan kesenian topeng yang berfungsi untuk upacara / kegiatan yang sifatnya sacral. Topeng ini diperagakan dalam upacara ritual mengelilingi desa untuk mengusir lelembut / roh jahat yang mendatangkan wabah penyakit. Kegiatan ini diiringi dengan bunyi-bunyian (musik) dengan irama “dung…dung…krek”, sehingga dari irama inilah kesenian ini ini dinamakan kesenian topeng dungkrek. Adapun tokoh tokoh yang berperan dalam kesenian ini diantaranya:
1. Nyi Pencu
2. Kakek Tua
3. Putri Cantik
4. Buthi Abang


REOG
Asal: Ponorogo
          Merupakan seni tradisional rakyat ponorogo yang memiliki nilai historis dan legendaries. Gerak dalam tariannya didominasi gerakan adu kekuatan yang memperlihatkan adanya jiwa kepahlawanana. Dalam pergelarannya selalu diiringi dengan instrument music yang terdiri dari gamelan, kendang, angklung dan seruling (sroenen). Pementasan reog biasanya dilakukan sambil berkeliling dan berhenti pada tempat tertentu untuk atraksi pemain dhadhagk merk. Selain dhadhag merk, pergelaran reog juga dilengkapi pemain penthol, kelan sewandana dan jatilan.

GENCATAN SENJATA
Karya: M.Sochieb, tahun 1980
Dilukis diatas kain kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan adegan gencatan senjata 30 oktober 1945 didepan gedung HVA Surabaya.

INSIDEN BENDERA
Di Hotel Yamato Surabaya
Karya: M.Sochieb, tahun 1980
Dilukis diatas kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan adegan penyobekan bendera Belanda (merah putih biru) menjadi bendera Indonesia (merah putih) 19 september 1945.

NN  Title
Bahan: Cat minyak diatas kanvas
Ukuran: 60 cm x 50 cm
Gaya: Abstrak
FANTASI IKAN
Bahan: Cat minyak diatas kanvas
Ukuran: 80 cm x 80 cm
Gaya: dekoratif
PERAYAAN SEDEKAH BUMI
Bahan: Cat minyak diatas kanvas
Ukuran: 40 cm x40 cm
Gaya: Natural
PENARI
Bahan: Cat minyak diatas kanvas
Ukuran: 80 cm x80 cm
Gaya: Ekspresif

MIMPI
Bahan: Cat minyak diatas kanvas
Ukuran: 25cmx75 cm
Gaya: Dekoratif
PAK TUA
Bahan: Cat minyak diatas kanvas
Ukuran : 55 cm x 65 cm
Gaya: Realisme
JEMBATAN MERAH
Karya: M.Soechieb, tahun 1978
Dilukis diatas kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan kondisi dan situasi jembatan merah pada tahun 1947

HANYA SATU TUJUAN
Karya: M.Soechieb, tahun 1987
Diilukis diatas kanvas cat minyak
Menggambarkan adegan pertempuran arek arek suroboyo melawan tentara NICA dibawah Viaduck.


LUKISAN WR.SUPRATMAN
Karya: Karyono
Dilukis diatas kanvas dengan cat minyak pada tahun 1953

SANGKAKALA YUDHA
Karya: M.Soechieb, tahun 1987
Dilukis diatas kanvas dengan cat  minyak
Menggambarkan adegan ketika Bung Tomo dan Drs Mustopo membangkitkan semangat arek arek suroboyo untuk memanggul senjata menuntut kemerdekaan.

MENGINTAI DAN MENYERANG
Karya: M.Soechieb, tahun 1980
Dilukis diatas kain kanvas dengan cat minyak
Menggambarkan pertempuran arek arek suroboyo melawan sekutu yang dipimpin brigadier jendral AWS Mallaby pada tahun 1945.





Seksi preparasi dan bimbingan edukasi
a.    Pemanduan
Selama berada di sini kami mendapatkan pengalaman memandu secara langsung dan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, contohnya :
·       Kami memandu dari sekolah SLB dari Surabaya.
·       Kami memandu dari little sun school Surabaya.
·       Kami memandu dari sekolah Yayasan pendidikan madrashah dari sidoarjo.
·       Kami memandu dari wisatawan asing sastra Indonesia dari UNESA.
·       Kami memandu dari sekolah Hang Tuah dari Surabaya.

Dan banyak sekali pengalaman yang tidak bisa kami jelaskan satu persatu. Karena terlalu bagi kami hal-hal yang sangat menyenangkan serta berdampak positif bagi kami untuk menjadi pemandu yang baik.
Prakerin ini bermanfaat bagi siswa SMK Negeri 1 Trowulan dan sebagaian manfaat yang kami dapatkan:
·       Menghadapi orang dengan karakter berbeda-beda.
·       Mengetahui cara menjadi pemandu yang baik dan benar.
·       Menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sejarah.
·       Mengenterprestasikan dari aspek budaya melalui kesenian kecil dari manfaat prakerin, jika kita memahami secara luas kita akan menemui manfaat-manfaat yang lebih banyak.

Saran – saran

·       Mempersiapkan diri dengan sebaik – baiknya untuk melaksanakan praktek kerja industry di dunia kerja secara nyata.
·       Meningkatkan kemampuan dan kualitas sehingga dapat mengurangi kesenjangan antara praktikan dan petugas yang bertugas.
·       Perlu ditingkatkan kedisiplinan, kejujuran kerja, kerja sama dan kekompakan bagi siswa selama prakerin.
·       Supaya usaha perjalanan wisata (UPW) SMK NEGRI 1 TROWULAN, membekali para siswanya dengan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
·       Menjalin hubungan dengan industry terkait dan berusaha terus mendapat informasi yang up to date seputar bidang yang telah ditekuni.

B.   Pengalaman di Bagian Tata Usaha

1.    Pengalaman di bagian loket
Disini pengalaman – pengalaman di bidang keuangan juga kami dapat dan berikut adalah pengalaman – pengalaman yang kami dapat di bagian :
1.    Mengetahui pemasukan tiket masuk di museum.
2.    Mengetahui perkembangan museum setiap tahun.
3.    Mengetahui tata cara untuk menjadi penjaga tiket.
4.    Mengetahui fungsi dan kegunaan uang dengan baik.
5.    Memahami system penjualan karcis di museum.
 Dan beberapa pengalaman lain yang kami dapat di loket yang tidak bisa kami tulis semuanya. Karena sangat bermanfaat bagi masing – masing dari kami. Dan kami sangat mengucapkan banyak terima kasih atas ilmu yang telah kami dapat selama di loket.

C.    Telephone
Disini pengalaman yang  kami dapatkan juga sangat bermanfaat, khususnya dibagian telephone / reserveasi, dan pengalaman yang kami dapatkan yaitu :
1.    Menerima telephone dari calon pengunjung yang menanyakan jam kunjungan.
2.    Menerima fax.
3.    Membuat absen pegawai untuk jam kerja.
4.    Menerima tamu yang akan menanyakan kunjungan.
Dan inilah pengalaman yang kami dapatkan di bagian tata usaha yang dapat     melatih kami untuk terjun langsung dalam dunia kerja yang sangat memberikan kita pengalaman. Dan diatas hanyalah sebagian kecil dari ilmu yang kami dapat, jika didefinisikan secara luas lagi maka akan banyak ilmu yang kami dapatkan, dan pernyataan diatas adalah bukti bahwa prakerin memiliki banyak fungsi dan manfaat yang sangat luas. Tidak hanya mempengaruhi nilai siswa akan tetapi juga mempengaruhi tingkat pengetahuan para siswa di bidang yang sedang di jalani saat ini.


D.   Pengalaman dibagian Koleksi dan Konservasi
Disini kami belajar untuk merawat koleksi Museum serta me-reinfentasikan koleksi Museum. Yang banyak ditemukan oleh nasyarakat sekitar di suatu daerah yang menjadikan Museum tempat untuk merawatnya.
Dan kita belajar bagaimana meneliti ataupun merawat kolesi di Museum, dengan buku infentarisasi kita bisa meneliti suatu benda.
Buku infetarisasi itu sendiri yaitu buku yang menjelaskan atau buku yang menyimpan file suatu koleksi, yang berisi penjelasan koleksi. Buku ini juga menyimpan cara merawat ataupun penemuannya, dan salah satu koleksi yang di simpan di dalam buku tersebut yaitu :

DWARAPALA
1.    Asal : Tulung agung
2.    Terbuat dari : batu tufa merah
3.    Tinggi : 109 cm
4.    Lebar : 59 cm
DWARAPALA merupakan patung atau raksasa penjaga pintu gerbang candi, yang biasanya diletakkan di kanan kiri candi. Dwarapala digambarkan muka menyeramkan dengan mata melotot, mulut lebar, hidung besar, rambut diikat kebelakang. Dwarapala digambarkan duduk bersiku, dengan tangan diletakkan didepan dada, yang tangan kiri membawa Gada, dan mengenakan valaya (gelang) yang terbuat dari ular.

Dan diatas hanyalah sebagian kecil dari ilmu yang kami dapatkan, jika didefinisikan secara luas, masih banyak pengalaman yang kami dapatkan selama prakerin di Museum ini. Dan kami merasa senang bisa belajar ditempat ini, apabila dengan cara meneliti benda dengan jelas, suatu benda tidak hanya dipandang atau di nikmati tetapi juga di pelajari benda tersebut.
                                               















Fasilitas Penunjang

Sarana dan prasarana yang disediakan juga menunjangi kenyamanan dan kepuasan para pengunjung, maka dari itu point ini juga sangat penting untuk di perhatikan keberadaannya.
Berikut adalah fasilitas yang tersedia di Museum Mpu Tantular :
·       Gedung Tata usaha
·       Gedung Perpustakaan.
·       Gedung Pameran tetap.
·       Gedung Tuna Netra.
·       Galeri Von Faber.
·       Laboratorium Penelitian.
·       Storage.
·       Gedung ruang kerja Seksi Koleksi (kurator).
·       Dan dilengkapi dengan :
1.    Computer.
2.    AC.
3.    Kamera CCTV.
4.    Free Wifi.
5.    parkir area.
6.    Fasilitas out bond.
7.    Lapangan olah raga.
8.    Toilet.
9.    Musholah


BAB IV
                                                                                                          Penutup

A.   Kesimpulan
Setelah pelaksanaan praktek kerja industry (PRAKERIN), yang bertempat di Museum Negri “MPU TANTULAR”, selama 4 bulan dimulai pada tanggal 12 November – 16 Maret 2012/ 2013, kami dapat membedakan materi yang diberikan di sekolah dengan yang diberikan di tempat prakrin, semua itu dapat meningkatkan ilmu pengetahuan kami khususnya dibidang kepariwisataan.
Dalam pelaksanaan praktek kerja industry (PRAKRIN), kami di didik untuk belajar mandiri, jujur, disiplin, serta menjadi seorang yang prfesional dan bertanggung jawab, terutama dalam hal pelayanan terhadap pengunjung, yang tentu sangat berkaitan dengan pariwisata.







Jam Berkunjung dan Biaya Masuk

1.    Jam berkunjung / kunjungan
Senin                              : Pameran tutup, kantor buka (TU)
Selasa s.d Kamis : 07.00 - 15.00 WIB
Jum’at                 : 07.00 - 14.00 WIB
Sabtu                    : 07.00 - 12.30 WIB
Minggu                 : 07.00 -13.30 WIB

2.    Biaya Masuk
Dewasa perorangan              : Rp 2.000
Anak – anak perorangan       : Rp 1.500
Dewasa rombongan              : Rp 1.500
Anak – anak rombongan      : Rp 1.000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Lengkap Rasullulah (Nabi Muhammad S.A.W)

Cerpen Sihir