Pelayanan Prima



Pelayanan Prima



Definisi Pelayanan Prima atau Service Excellence

          Pelayanan prima adalah terjemahan dari “Excellent Service“, yang berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan dalam bahasa Inggris disebut Service. Beberapa pakar tentang Pelayanan Prima mengolah kata service yang lebih bermakna.
          Catherine DeVrye (1997) mengolah kata service menjadi Tujuh Strategi Sederhana Menuju Sukses :
1.     Self Esteem (Memberi Nilai pada Diri Sendiri)
2.     Exceed Expectations (Melampaui Harapan Konsumen)
3.     Recover (Merebut Kembali)
4.     Vision (Visi)
5.     Improve (Melakukan Peningkatan Perbaikan)
6.     Care (Memberi Perhatian)
7.     Empower (Pemberdayaan)
Untuk melaksanakan tugas sebagai frontliner tentunya didasari pada pelayanan yang mengacu pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang dilayani.
Definisi Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya, dengan diasumsikan bahwa kalau kinerja di bawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa, kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas, dan kalau kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama pelayanan prima. Setiap frontliner berkewajiban untuk berupaya memuaskan pelanggannya. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila frontliner mengetahui siapa pelanggannya, baik pelanggan internal maupun pelanggan external.
Sangat sering kita mendengar istilah service excellent dibicarakan. Pegawai atau frontliner yang melayani dengan baik sering disebut servicenya excellent, misalnya seorang Customer Service sebuah bank yang melayani dengan ramah, sopan, cepat dan tuntas. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan service excellent ?
Mari kita telah dengan bahasa sederhana istilah service excellent ini dalam dunia nyata bisnis sehari-hari. Ada beberapa anggapan tentang definisi service excellent, seperti: layanan yang sangat memahami kebutuhan customer, atau layanan yang menitik beratkan pada segi menepati janji terhadap customer.
Ada yang berpendapat service excellent berarti memberi kepuasan lebih dari yang diharap customer, sehingga dapat memenangkan hatinya. Dan ada yang memandang dari sisi emosional seperti ketika customer merasa sangat diperhatikan oleh pemberi jasa, misal dengan menyebut salah satu kesukaan atau hobi yang sangat berkesan bagi seseorang.

CONTOH PENERAPAN DI BEBERAPA PERUSAHAAN


          Pengukuran layanan prima untuk contoh pelayanan seorang Customer Service (CS) di sebuah bank antara lain: sikap dalam melayani, penampilan, kemampuan menjelaskan product dan fasilitas bank, kemampuan menggiring calon nasabah untuk menggunakan product bank yang bersangkutan, kemampuan menangani komplain dan penampilan fisik si CS tersebut.

Jadi apabila poin-poin ini dilaksanakan dengan baik akan dinilai prima secara internal bank, tetapi hal ini saja belum cukup. Mereka harus di validasi langsung oleh nasabah apakah pelayanannya benar-benar prima, ditinjau dari sisi nasabah itu sendiri.
Untuk sebuah lokasi peristirahatan seperi resort misalnya, maka keramahan, handling complaint dan kreatifitas pelayanan termasuk makanan dan fasilitas yang disediakan seperti outbound, wi-fi, spa dsb. Contoh keramahan salah satunya: ketika seorang pelayan di sebuah resort bertemu dengan seorang Bapak – tamu yang pernah menginap sebelumnya di resort tersebut, dan disapa:
“Bapak Leo, maaf bapak sekitar dua bulan yang lalu menginap bersama dengan 4 orang teman disini, bukan?”. Maka kalau diperhatikan ekspresi si customer kaget karena merasa diperhatikan atau merasa dianggap penting, sehingga menjadi satu nilai plus bagi service yang kita diberikan sehingga bisa dikategorikan service excellent.

BAGAIMANA MEWUJUDKANNYA


          Sebuah perusahaan jasa mungkin tidak dalam sekejap atau secara instant langsung memberikan service excellent, melainkan perlu cukup waktu dimulai dari mengenali tipe customer yang dihadapi. Sebagai contoh, ada tipe customer yang tidak rewel, yang banyak maunya dan sering membuat kita kalang kabut menyiapkannya, atau customer yang jika dilayani secara sangat baik justru merasa kurang nyaman,dll.

Beberapa hal penting yang harus dilakukan adalah :
Ø Mengenali siapakah customer anda dan apa kebutuhan mereka.
Ø Berikan pelayanan dengan ramah, tepat waktu dan sesuai yang dibutuhkan.
Ø Dengarkan apabila ada keluhan dan usahakan sedapat mungkin dapat diselesaikan pada hari yang sama. Apabila tidak selesai terus di follow up sampai akhirnya selesai dengan tuntas.
Ø Berusaha terus menerus melakukan improvement baik dari sisi people, product maupun fasilitas pendukung.
Ø Minta maaf apabila melakukan kesalahan dan segera di tindak lanjuti.
Ø Memberikan pujian sekali-sekali kepada customer
Dan satu hal lagi yang sangat penting yaitu segera dipraktekkan dan kemudian dimonitor. Jadi, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa service excellent adalah upaya untuk memenangkan hati customer atau calon customer. Yang dilakukan dengan tulus dan terus menerus.

PELAYANAN PRIMA PADA PELANGGAN


Pelanggan rasional  dalam memilih produk tertentu, khususnya yang baru beredar, melakukannya dengan penuh kehati-hatian. Apalagi dipenuhi keragu-raguan tentang produk yang akan dibeli. Ketika akan menentukan produk mana yang akan dibeli mereka butuh informasi tentang mutu dan harga produk. Lalu bertanya pada pelayan toko. Jika ternyata produk yang  sudah dibeli dengan harga tertentu namun mutunya tidak sesuai dengan penjelasan pelayan atau label produk, para pelanggan bakal kecewa berat. Berarti para pelayan yang bekerja dalam suatu tim telah menunjukkan kinerja buruk. Para pelanggan tidak segan-segan menuding para pelayan telah membohongi publik. Kalau citra ini tidak segera diperbaiki maka bakal menimbulkan stigma buruk terhadap perusahaan.
Pelayanan pada pelanggan dan mutu produk (barang atau jasa) adalah dua hal yang tak terpisahkan. Keduanya merupakan unsur penting dalam membangun kesetiaan, iklan atau promo gratis, dan menciptakan keuntungan bisnis. Dengan kata lain merupakan bumbu sukses suatu bisnis. Namun dimana batasannya? Batasannya tidaklah  tetap atau selalu dinamis. Selalu berubah sesuai dengan tuntutan pelanggan. Pada awalnya produk yang dibeli nilainya bagus. Namun ketika preferensi pelanggan meningkat dan juga ada bentuk produk lain yang lebih kompetitif maka nilai produk semula tersebut menjadi minimum; bahkan nol. Dengan kata lain tidak dibeli lagi. Karena itulah mutu, tampilan, dan harga produk yang dihasilkan seharusnya sesuai dengan harapan pelanggan. Perbaikan inovatif di bidang produksi dan manajemen menjadi hal yang strategis. Termasuk inovasi dalam tatacara melayani pelanggan.
Seperti halnya mutu produk, melayani pelanggan pun harus mengalami perubahan. Disinilah peran karyawan sangat menentukan keberhasilan dalam memasarkan produk tertentu. Karena itu perusahaan harus membangun budaya mutu produk dan budaya pelayanan, pelatihan dan pengembangan, dan  penyediaan beragam fasilitas pendukung. Perusahaan seharusnya  mendorong para karyawan untuk menghasilkan produk bermutu dan pelayanan prima. Keberhasilan pencapaian mutu produk dan pemasaran produk sangat ditentukan perilaku karyawan sebagai pelayan pada pelanggan dalam suatu tim yang tangguh.
Kepada tim pelayanan pada pelanggan, perusahaan perlu melakukan pelatihan, pengembangan, dan membimbing mereka dalam beberapa hal. Pertama, bagaimana memahami pelanggan dan apa yang diharapkan atau yang diinginkan mereka. Perbaikilah produk perusahaan (barang dan jasa) secara bersinambung hingga pelanggan bersedia dan setia membelinya. Kedua, mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi bagaimana tim pelayan lewat kemampuan berkomunikasi mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ketiga, yakinilah penerapan prosedur dan pembudayaan pelayanan prima   mampu memenuhi keinginan pelanggan. Dan keempat, mengevaluasi keberhasilan pelayanan pada pelanggan dilihat dari persepsi para pelanggan terhadap mutu pelayanan yang diterimanya, dan tingkat loyalitas pelanggan.

HARAPAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN PRIMA :
  • Makin lama makin baik (better)
  • Makin lama makin cepat (faster)
  • Makin lama makin diperbaharui (newer)
  • Makin lama makin murah (cheaper)
  • Makin lama makin sederhana (more simple)
Dengan maksud ingin memenuhi kepuasan pelanggan walaupun kepuasan sebenarnya sangat relatif tetapi paling tidak seorang frontliner semestinya memiliki pribadi prima yang dapat dilihat dari indikator-indikator, antara lain:
1.     Tampil ramah
2.     Tampil sopan dan penuh hormat
3.     Tampil yakin
4.     Tampil rapi
5.     Tampil ceria
6.     Tampil senang memaafkan
7.     Tenang bergaul
8.     Senang belajar dari orang lain
9.     Senang pada kewajaran, dan
         10.  Senang menyenangkan orang lain

LANGKAH MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA :
1.     Sosialisasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009.
2.     Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah sehubungan dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat.
3.     Melaksanakan pendataan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
4.     Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penerapan OSS/PTSP-SA.
5.     Memberikan penghargaan kepada Penyelenggara pelayanan publik yang berprestasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
6.     Menyusun Instrumen Evaluasi Kinerja untuk Pemantauan Kinerja Kualitas Pelayanan Publik (PK2PP), dalam rangka memenuhi amanah Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

PRINSIP PELAYANAN PRIMA

Penerapan prinsip-prinsip pelayanan prima bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan atau konsumen agar lebih maksimal dan berhasil. Jadi, penerapan prinsip-prinsip tersebut merupakan tujuan utama dari pencapaian pelayanan. Prinsip pelayanan prima diperlukan untuk mengatur langkah-langkah, cara-cara atau strategi dalam menjalankan fungsi perusahaan atau organisasi untuk melayani pelanggannya. 

          Di dalam prinsip pelayanan prima biasanya terdapat suatu target yang ingin dicapai. Hasil-hasil yang ingin dicapai itu dapat berupa meningkatnya kepuasan pelanggan , pelanggan-pelanggan yang potensial dan menguntungkan dapat dipertahankan, meningkatnya jumlah pelanggan-pelanggan yang loyal,


mendapatkan pelanggan baru, dan tercapainya konsep pelayanan prima yang dijadikan sebagai tujuan utama dari suatu perusahaan atau organisasi.

          Apakah prinsip itu?Prinsip dapat diartikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.

          Prinsip pelayanan prima dalam kegiatan pemasaran dapat dipahami sebagai suatu pedoman bagi perusahaan atau organisasi untuk melaksanakan suatu kegiatan pelayanan prima yang ingin diterapkan pada para pelanggan atau konsumen yang ingin dicapainya. Melalui prinsip pelayanan prima ini, suatu perusahaan maupun organisasi akan diarahkan pada pencapaian tujuan yang hendak dicapainya, terutama dalam meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat khususnya pada para pelanggan.

PENTINGNYA PELAYANAN PPRIMA PADA PELANGGAN



          Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa pelayanan yang dilakukan dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau konsumen, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar.

          Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi dalam rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup hanya memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih dari itu adalah bagaimana cara merespon keinginan pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan.


          Pelayanan prima hasus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan.

          Di samping itu, harus diupayakan terus menerus untuk meningkatkan kemampuan para petugas pelayanan agar dapat menumbuhkan dedikasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan untuk tetap setia menggunakan produk barang dan jasa kita, tanpa sempat lagi melirik atau memakai produk lain.

          Betapa pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan karena keberhasilan pelayanan prima dapat juga menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
Ø Pelayanan prima dapat menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang kita tawarkan pada saat itu juga.
Ø Pelayanan prima dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhdap produk kita.
Ø Pelayanan prima diharapkan dapat mempertahankan pelanggan agar tetap loyal (setia) menggunakan produk kita.
Ø Pelayanan prima diharapkan dapat mendorong pelanggan untuk kembali lagi membeli produk kita.
Ø Pelayanan prima dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu.

 

KONSEP DASAR PELAYANAN PRIMA


Ada tiga konsep dasar (A3) yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pelayanan prima, yakni:

A. Konsep sikap (attitude)
          Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat tergantung pada orang-orang yang terlibat di dalamnya.

          Sikap pelayanan yang diharapkan tertanam pada diri para karyawan adalah sikap yang baik, ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan. Jika kalian menjadi karyawan suatu perusahaan, sikap kalian


akan menggambarkan perusahaan kalian. Kalian akan mewakili citra perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama dalam berhubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan tersebut.

Sikap yang diharapkan berdasarkan konsep pelayanan prima adalah:
1) Sikap pelayanan prima berarti mempunyai rasa kebanggaan terhadap pekerjaan
2) Memiliki pengabdian yang besar terhadap pekerjaan
3) Senantiasa menjaga martabat dan nama baik perusahaan
4) Sikap pelayanan prima adalah: ”benar atau salah tetap perusahaan saya “(right or wrong is my corporate)”.

B. Konsep perhatian (attention)
          Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang petugas pada perusahaan industri jasa pelayanan harus senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. Apabila pelanggan sudah menunjukkan minat untuk membeli suatu barang/jasa yang kita tawarkan, segera saja layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan, sehingga pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginannya.


Hal-hal lain yang perlu diperhatikan menyangkut bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep perhatian adalah sebagai berikut:
1) Mengucapkan salam pembuka pembicaraan.
2) Menanyakan apa saja keinginan pelanggan.
3) Mendengarkan dan memahami keinginan pelanggan.
4) Melayani pelanggan dengan cepat, tepat dan ramah.
5) Menempatkan kepentingan pelanggan pada nomor urut 1.

C. Konsep tindakan (action)
          Pada konsep perhatian, pelanggan “menunjukkan minat” untuk membeli produk yang kita tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan sudah ”menjatuhkan pilihan” untuk membeli produk yang diinginkannya.

          Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini merupakan tanggapan terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya, sehingga terjadilah transaksi jual-beli.


Bentuk-bentuk pelayanan berdasarkan konsep tindakan adalah sebagai berikut:
1) Segera mencatat pesanan pelanggan.
2) Menegaskan kembali kebutuhan/pesanan pelanggan.
3) Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan.
4) Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan akan kembali lagi.

STANDAR PENAMPILAN PELAYANAN PRIMA

          Dalam pelayanan prima (service excellent) sangat diperlukan suatu standar penampilan pribadi dari seseorang, organisasi, maupun perusahaan. Standar penampilan pribadi ini diperlukan untuk memberi keyakinan, meningkatkan pelayanan, dan menjaga kepuasan pelanggan. Pelanggan merupakan asset yang sangat berharga dan harus tetap dipertahankan, terutama dalam bidang jasa maupun bisnis perdagangan.

          Apabila standar penampilan pribadi tersebut diabaikan maka dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan perusahaan atau organisasi. Sulit dibayangkan apabila suatu perusahaan harus kehilangan pelanggan yang potensial dan banyak memberikan keuntungan bagi perusahaan atau organisasi tersebut hanya gara-gara standar penampilan pribadi dari karyawan atau pengelolanya tak memenuhi persyaratan, atau tak sesuai dengan keinginan pelanggan.

          Secara kebahasaan, standar dapat diartikan sebagai suatu “ukuran” yang disepakati, sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi atau perusahaan yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang atau pihak lain. Jadi, standar penampilan pribadi merupakan penampilan diri seseorang, organisasi, atau perusahaan yang sesuai dengan standar yang berlaku baik di lingkungan pribadi (rumah tangga),lingkungan masyarakat maupun di lingkungan kerja (perusahaan).

          Penampilan pribadi ini sangat berkaitan erat dengan citra atau imej (image). Penampilan pribadi yang baik akan memberikan imej yang positif bagi perusahaan atau organisasi. Hal ini juga akan menimbulkan kepercayaan dan akan


meningkatkan kepercayaan itu dalam diri orang lain atau pelanggan. Bahkan, penampilan pribadi yang baik akan menumbuhkan rasa percaya diri bagi pelaksana organisasi maupun karyawan suatu perusahaan. Sebaliknya, penampilan pribadi yang buruk sudah barang tentu akan menurunkan citra dari perusahaan atau organisasi tersebut.

          Dalam melaksanakan standar penampilan pribadi ini akan berkaitan erat dengan faktor-faktor atau kegiatan-kegiatan berikut.
• Memelihara personal hygiene, lingkungan, dan perusahaan
• Memelihara presentasi atau penampilan pribadi
• Mengidentifikasi sikap tubuh yang baik

Bila faktor-faktor tersebut sudah dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan standar penampilan pribadi sudah dijalankan dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lengkap Tentang Museum Mpu Tantular

Cerpen Sihir

Cerpen Pendidikan - TUHAN JADIKAN AKU JENIUS