KISAH HIDUP DAN KEMATIAN SI ANAK JENIUS ALBERT EINSTEIN
Fisikawan Amerika
kelahiran Jerman, Albert Einstein (1879-1955) telah merubah dunia fisika. Ia
menjadi amat terkenal karena teori relativitas-nya.
Dalam sejarah ilmu
pasti alam, hanya sedikit orang saja—diantaranya adalah Nicolaus Copernicus dan
Isaac Newton—yang layak mendapat tempat terhormat seperti Albert Einstein,
karena pemikirannya yang revolusioner. Pemahamannya dalam bidang fisika telah
membuka mata para fisikawan dan filsuf dalam memahami alam semesta. Dalam
melihat hasil penemuan fisikawan lain, kita biasanya akan menghitung berapa
banyak yang telah mereka temukan, tapi dalam melihat hasil penemuan Einstein,
kita jelas sekali melihat, bahwa ia telah merubah dunia fisika.
Einstein lahir pada 14
Maret 1879, di kota Ulm, tapi ia dibesarkan dan memperoleh pendidikan dasarnya
di Munich. Semasa kecil ia tak terlalu nampak cerdas, bahkan, ia tak bisa
bicara lancar sampai usia 9 tahun. Ia menemukan kesenangan dan betah menatap
dan merenungi cara bekerjanya alam, sudah sejak usia 5 tahun-an ia amat
terkesan oleh kekuatan ajaib yang tak terlihat, yang mampu mengarahkan jarum
kompas. Tujuh tahun kemudian ia dibuat terkesan oleh keajaiban lainnya: ia begitu
takjub ketika ia berhasil menemukan penyelesaian soal geometri Euclidean,
dengan pembuktian yang begitu gamblang dan terang. Dalam usia 16 Einstein telah
menguasai matematika kalkulus diferensial dan integral.
Masa Pendidikan di
Zurich
Einstein menyelesaikan
ujian diploma-nya di FIT pada tahun 1900, namun karena ia tak memperoleh satu
kredit dari salah seorang professor-nya membuatnya tak memperoleh kesempatan
menjadi asisten dosen di situ. Pada tahun 1902 ia mendapat tawaran kerja
sebagai ahli teknik di kantor paten di Bern, Switzerland. Enam bulan kemudian
ia mengawini Mileva Maric, mantan teman sekelas di Zurich. Mereka memperoleh
dua anak. Ia juga menyelesaikan gelar doktornya di Bern pada usia 26 tahun,
serta menulis makalah pertamanya yang revolusioner itu.
Karir Akademis
Tahun 1920 Einstein
ditunjuk sebagai Guru Besar Tamu seumur hidup di University of Leiden. Selama
tahun 1921-1922 Einstein bersama Chaim Weizmann, kandidat presiden Negara
Israel, berkeliling dunia secara ekstensif mempromosikan pembentukan Zionisme.
Di Jerman Einstein mulai dikecam. Philipp Lenard dan Johannes Stark, kedunya
adalah pemenang Nobel Prize bidang fisika, mulai menyebut teori relativitas
Einstein sebagai “Fisika Yahudi”. Pengecaman ini semakin meningkat sehingga Einstein
mengundurkan diri dari keanggotaan Prussian Academy of Science tahun 1933. (Ia
juga, ternyata, dicopot dari Bavarian Academy of Science).
Karir di Amerika
Einstein memegang
posisi kunci (tahun 1939) dalam menggerakkan sumber-sumber yang diperlukan untuk
membangun bom atom dalam sebuah kontrak yang terkenal dan ditanda-tangani oleh
Presiden Franklin D. Roosevelt yang draft suratnya dibuat oleh Leo Szilard dan
E.P. Wigner. Ketika rumus terkenal Einstein E=mc2 akhirnya dibuktikan dengan
cara yang mengerikan dalam wujud bom yang menghancurkan Hiroshima tahun 1945,
Einstein, yang pada dasarnya adalah seorang pasifis dan humanitarian, sangat
shock dan tertekan; sehingga untuk waktu yang amat lama hanya dapat bergumam
“Mengerikan, mengerikan.” Akhirnya pada tanggal 18 April 1955, Einstein
meninggal di Princeton. [Pustaka Biografi]
1. Masa muda dan
universitas
Einstein dilahirkan di
Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya
bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang buluyang kemudian menjalani
pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di
Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan
di sekolah Katholikdan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada
umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa
sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas
tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat
yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat
mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan
disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan
tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan
penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata
dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu
mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang
belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom
Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai
belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam
matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian
dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu
mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek padamasa akhir
kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains
dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia
ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert
tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum
bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal
dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss
Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;jdia
oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah
menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa
kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun
berikutnyadia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak
bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein
menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan
teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar
untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai
warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan
ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva.
Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan
Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang
tuanya tidak menikah.
2. Kerja dan Gelar
Doktor
Pada saat kelulusannya
Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang
muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas
menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor
Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu
untuk alatyang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari
pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari
direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia
kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil
kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein
dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadidan kepandaian;
Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir.
Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan
gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der
Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular
dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia
menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra
sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia
diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu
(tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik,dan relativitas spesial) pantas
mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang
mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena
Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapijuga karena efek
fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari
jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam
setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke
konsekuensi logisdan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan
para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke
"Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus
Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika
Murnidan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi
pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya
di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic
Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid",
mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik
cairanyang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang
masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia
pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan
eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika
statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom
dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat
dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik
Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk
menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald,
seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld
bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan
Brownian.
Ilmuwan Fisika yang
terkenal karena "Teori Relativitasnya" menyempurnakan teori
"Gaya Tarik" Newton yang telah berlangsung ratusan tahun, sehingga
dia dijuluki "Copernicus abad 20". Tahun 1919, ketika para astronom
Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori
relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi,
ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi.
Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya
melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta. Tahun 1919, ketika
para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan
kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun,
sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam
menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya,
dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara
tercinta.
Dia menulis empat
artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang
dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang
teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak
Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat
Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang
mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena
Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek
fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari
jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam
setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke
konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan
para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke
"Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus
Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni
dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan
Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
Riwayat Hidup
- 14 Maret 1879 lahir di kota Ulm, Jerman.
- 1880 (1 th) seluruh keluarga pindah ke Munich.
- 1885 (6 th) Mengenyam pendidikan di sekolah katolik.
- 1889 (10 th) Melanjutkan sekolah menengah di kota Luitpold.
- 1894 (15 th) Seluruh keluarga pindah ke Italia
- 1895 (16 th) Maret, berhenti dari sekolah menengah, pulang ke Milan. Melepaskan warga negara Jerman. Oktober, masuk sekolah menengah Aargau, Swiss.
- 1896 (17 th) Oktober, melanjutkan di Institut Politeknik, Swiss.
- 1901 (22 th) Memperoleh hak warga Swiss. Menggantikan guru tetap, kemudian jadi pembimbing anak-anak asrama.
- 1902 (23 th) Bekerja di kantor paten Bern, Swiss.
- 1903 (24 th) Menikah dengan Mileva Mervick.
- 1905 (26 th) Memperoleh gelar doktor dari Universitas Zurich. Mengumumkan Teori Relativitas yang berisi lima buah artikel.
- 1907 (28 th) Mengumumkan karya tulisan eksistensi foton atau partikel cahaya.
- 1911 (32 th) Mengumumkan teori gaya tarik akan mengakibatkan cahaya membelok.
- 1912 (33 th) Menjadi dosen tetap di Universitas Politeknik, Swiss.
- 1913 (34 th) Mengumumkan dasar teori gaya berat. Diangkat menjadi Maha Guru di Universitas Berlin Menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Mengurus perceraian dengan Mileva, sendirian berangkat ke Berlin. Memperoleh kewarganegaraan Jerman.
- 1916 (37 th) Menyelesaikan "Teori Relativitas".
- 1919 (40 th) Setelah resmi bercerai dengan Mileva, menikahi adik sepupunya, Elsa. Tim pengamat Gerhana Matahari Total Inggris menyatakan kebenaran "Teori Relativitas" Einstein.
- 1920 (41 th) Resmi mengajukan minat menjadi warga negara Jerman.
- 1921 (42 th) Diangkat menjadi ketua "Lembaga Persatuan Ilmiah Internasional". Ke Amerika bersama Weizman, kampanye mengumpulkan dana demi bangsa Yahudi. Dalam perjalanan pulang, ia mengunjungi Inggris.
- 1922 (43 th) Maret, mengunjungi Preancis. Akhir tahun 1923, mengunjumhi Cina, Jepang, dan Palestina. Dalam perjalanan ia mendapat kabar sebagai pemenang hadiah Nobel dalam bidang Fisika.
- 1926 (47 th) Mengikuti gerakan Internasional Anti Penjajah.
- 1929 (50 th) Mengumumkan "Teori Khusus Relativitas".
- 1930 (51 th) Tahun 1932, sebagai dosen sementara di Universitas California.
- 1933 (54 th) Melapaskan kewarganegaraan Jerman. Semua harta benda dirampas pemerintah Nazi. Bulan September ke Princetown, Amerika, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi.
- 1936 (57 th) Istri yang kedua, Elsa meninggal karena sakit.
- 1939 (60 th) Agustus, menulis surat pada Presiden Roosevelt mengenai bom atom.
- 1940 (61 th) Memeperoleh kewarganegaraan Amerika.
- 1946 (67 th) Menjadi Ketua Lembaga Ilmuwan Bom Atom.
- 1950 (71 th) Mengatakan posisinya yang anti bom.
- 1952 (73 th) Menolak menjadi Presiden Israel.
- 1955 (76 th) 18 April, Einstein meninggal akibat sakit jantung.
Di waktu kecilnya
Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat.
Wataknya pendiam dan suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik
perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka
marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.
Einstein dikeluarkan
dari sekolahnya pada usia 16. Tanpa toleransi, gurunya mengeluarkan Einstein
dari sekolah akibat sifat memberontaknya dikhawatirkan mempengaruhi teman-teman
sekelas –padahal ia tengah merencanakan agar kesempatan masuk Universitas
berjalan mulus. Einstein mencoba mendaftarkan diri ke Federal Institute of
Technology (FIT) di Zurich, Switzerland, tapi pengetahuan non-eksaktanya tak
sepadan sebagaimana nilai matematiknya dan ia gagal dalam ujian masuk
Universitas. Atas nasihat rektor, ia disarankan agar lebih dulu menyelesaikan
diploma di Cantonal School di Aarau, dan pada tahun 1896 ia otomatis diterima
masuk FIT. Ketika itulah ia menyadari bahwa prioritas dan keinginan terbesarnya
adalah mendalami fisika –ketimbang matematik—baik secara teoritis maupun
eksperimen.
Makalah inilah yang
membuat Einstein terkenal, berbagai Universitas segera berebut mengajaknya
bergabung. Tahun 1909, setelah menjadi pengajar di University of Bern, Einstein
juga diundang menjadi profesor tamu bagi University of Zurich. Dua tahun
kemudian ia ditunjuk menjadi professor penuh di German University di Prague.
Satu setengah tahun kemudian Einstein menjadi professor penuh di Federal
Institute of Technology. Akhirnya, pada tahun 1913 ilmuwan termahsyur Max Planc
dan Walter Nernst mengunjungi Zurich untuk membujuk Einstein menerima tawaran
sebagai professor riset di University of Berlin dengan bayaran tinggi,
sekaligus keanggotaan penuh pada Prussian Academy of Science. Ia menerima
tawaran mereka tahun 1914, sambil nyeletuk: ”Orang-orang Jerman ini berjudi
seolah aku seekor ayam petelur emas saja. Padahal aku sendiri pun tak tahu
apakah akan bisa bertelur lagi.” Ketika ia berangkat ke Berlin, istrinya tak
mau ikut dan tetap tinggal di Zurich beserta kedua anaknya; akhirnya mereka
bercerai lalu Einstein menikahi sepupunya Elsa tahun 1917.
Dalam banyak kesempatan
Einstein sering mengunjungi California Institute of Technology, dan dalam
kunjungan terakhirnya ke Amerika, Abraham Flexner menawarkan Einstein sebuah
jabatan di sebuah Institut yang dirancang dan dibiayai untuk Advanced Studies
di Princeton. Ia berangkat ke sana tahun 1933.
Siapa yang tidak kenal
formula Einstein E = m c2 atau paradoks si kembar yang mendapati saudara
kembarnya sudah jauh lebih tua setelah ia melakukan perjalanan dengan kecepatan
mendekati kecepatan cahaya? Namun tidak semua orang tahu kalau "keajaiban"
tersebut hanyalah bagian kecil dari teori relativitas Einstein, serta bagaimana
sebenarnya Einstein mendapatkan teori relativitas tersebut.
Pada tanggal 14
Desember 1922 Albert Einstein menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa Kyoto
Imperial University tentang ide-ide yang melatar-belakangi lahirnya teori
relativitas khusus dan umum. Kuliah ini merupakan bagian dari lawatan Einstein
ke Jepang selama 43 hari di penghujung tahun 1922 bersama istrinya Elsa.
Lawatan ini cukup unik, karena inilah satu-satunya lawatan Eistein ke Asia.
Selama kunjungan tersebut, Einstein memiliki jadwal yang sangat ketat, ia harus
memberikan kuliah untuk para profesional (fisikawan) serta publik umum.
Tahun berikutnya,
catatan kuliah ini diterbitkan oleh sebuah majalah bulanan Jepang yang bernama
Kaizo. Prof. Masahiro Morikawa dari Ochanomizu University menerjemahkan artikel
tersebut ke dalam bahasa Inggris dalam buletin Asosiasi Himpunan Fisikawan Asia
Pasifik yang terbit bulan April lalu. Seperti keyakinan Prof. Morikawa, saya pun
sependapat bahwa artikel ini selayaknya diketahui masyarakat. Satu hal penting
yang dapat kita pelajari dari kuliah ini adalah fakta bahwa sebagai manusia
biasa Einstein pernah hampir putus-asa karena sulitnya problem relativitas.
Namun kombinasi antara ketekunan, kerja keras, kejeniusan, hubungan baik dengan
sesama ilmuwan, serta keberuntungan yang ia miliki, merupakan faktor yang
akhirnya menentukan keberhasilan Einstein melahirkan kedua teori relativitas
tersebut. Hal ini tentu saja patut menjadi renungan bagi para ilmuwan di
republik ini.
Berikut adalah
terjemahan pidato Einstein tersebut.
Bukanlah suatu hal yang
mudah untuk menceritakan secara lengkap bagaimana saya mendapatkan teori
relativitas. Hal ini disebabkan oleh adanya beragam kompleksitas yang secara
tidak langsung memotivasi pemikiran manusia. Saya pun tidak ingin menyampaikan
secara rinci perkembangan pemikiran saya berdasarkan makalah-makalah ilmiah
saya, namun saya akan secara sederhana menyampaikan pada anda esensi
perkembangan pemikiran tersebut.
Pertamakali saya
mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas sekitar 17 tahun lalu (1905).
Saya tidak dapat mengatakan secara eksak darimana ide semacam ini muncul, namun
saya yakin ide ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak.
Cahaya merambat dalam lautan ether dan bumi bergerak dalam ether yang sama.
Oleh karena itu gerakan ether haruslah dapat diamati dari bumi. Namun saya
tidak pernah menemukan satu bukti pengamatan aliran ether tersebut di dalam
literatur fisika. Saya sangat terdorong untuk membuktikan aliran ether relatif
terhadap bumi, dengan kata lain gerakan bumi di dalam ether. Pada saat itu saya
sama sekali tidak meragukan eksistensi ether serta gerakkan ether tersebut.
Sebenarnya saya mengharapkan kemungkinan pengamatan pada perbedaan antara
kecepatan cahaya yang bergerak searah dengan gerakan bumi dan cahaya yang
bergerak berlawanan (dengan bantuan pantulan cermin). Ide saya dapat
direalisasi dengan menggunakan sepasang termokopel untuk mengukur perbedaan
panas atau energi mereka. Ide ini mirip dengan eksperimen interferensi Albert
Michelson, namun saat itu saya tidak begitu familiar dengan eksperimen
Michelson. Saya berkenalan dengan hasil-nihil (null-result) eksperimen
Michelson saat saya masih mahasiswa dan sejak saat itu saya sangat terobsesi
dengan ide saya. Secara intuisi saya merasakan bahwa jika kita menerima
hasil-nihil tersebut maka ia akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa
pandangan kita tentang bumi yang bergerak di dalam ether adalah salah. Ini
adalah langkah pertama yang menarik saya ke arah teori relativitas khusus.
Sejak saat itu saya mulai yakin bahwa jika bumi bergerak mengelilingi matahari
maka gerakannya tidak pernah dapat dideteksi dengan eksperimen yang menggunakan
cahaya.
Pada tahun 1895 saya
membaca makalah Hendrik Lorentz yang mengklaim bahwa ia dapat memecahkan
problem elektrodinamika seutuhnya melalui pendekatan pertama, yaitu suatu
pendekatan dimana pangkat dua atau lebih dari rasio antara kecepatan benda dan
kecepatan cahaya diabaikan. Setelah itu saya mencoba mengembangkan argumen
Lorentz pada hasil eksperimen Armand Fizeau dengan mengasumsikan bahwa
persamaan gerak elektron, sebagaimana telah dibuktikan Lorentz, berlaku dalam
sistem koordinat baik yang mengacu pada benda bergerak maupun pada vakuum. Saya
yakin dengan keabsahan elektrodinamika yang disusun oleh Maxwell dan Lorentz
dan saya sangat yakin bahwa mereka dengan tepat menjelaskan fenomena alam yang
sebenarnya. Lebih-lebih pada fakta bahwa persamaan yang sama berlaku dalam
sistem koordinat bergerak serta sistem vakuum, jelas memperlihatkan sifat
invarian (tidak berubah) cahaya. Walau demikian, kesimpulan ini bertentangan
dengan hukum komposisi kecepatan yang dianut saat itu. Mengapa kedua hukum
dasar ini bertentangan satu sama lain? Masalah besar ini membuat saya berfikir
keras. Saya harus menghabiskan setahun penuh dengan sia-sia dalam
mengeksplorasi kesempatan memodifikasi teori Lorentz. Masalah ini terlihat
terlalu berat untuk saya!
Suatu hari, sebuah
percakapan dengan teman saya di Bern membantu saya memecahkan masalah besar
ini. Saya mengunjunginya pada hari yang cerah dan bertanya padanya: "Saat
ini saya sedang dihadapkan pada masalah besar yang saya kira tidak pernah dapat
diselesaikan. Sekarang saya ingin membagi masalah ini dengan anda." Saya
menghabiskan pelbagai diskusi dengannya. Tiba-tiba saya mendapatkan ide yang
sangat penting. Esoknya saya katakan kepadanya : "Terimakasih banyak. Saya
telah memecahkan seluruh masalah saya."
Ide utama saya untuk
pemecahan masalah ini berkenaan dengan konsep waktu. Waktu tidak boleh
didefinisikan a priori sebagai suatu realitas absolut. Waktu haruslah
bergantung pada kecepatan sinyal. Masalah besar ini dapat diselesaikan dengan
konsep baru tentang waktu.
Hanya dalam lima minggu
saya dapat menyelesaikan prinsip relativitas khusus setelah penemuan tersebut.
Saya juga tidak memiliki keraguan akan keabsahan prinsip ini dari sisi
filosopis. Lagipula prinsip ini sesuai dengan prinsip Mach, paling tidak
sebagian jika dibandingkan dengan kesuksesan teori relativitas umum. Inilah
cara saya membangun teori relativitas khusus.
Langkah pertama menuju
teori relativitas umum muncul dua tahun kemudian (1907) dengan cara yang
berbeda.
Saya tidak terlalu puas
dengan teori relativitas khusus karena prinsip relativitas hanya terbatas pada
gerak relatif dengan kecepatan konstan namun tidak dapat diaplikasikan pada
gerak secara umum. Pada tahun 1907 saya diminta oleh Johannes Stark untuk
menulis ulasan tentang pelbagai hasil eksperimen dari teori relativitas khusus
dalam laporan tahunannya Jahrbuch der Radioaktivitaet und Elektronik. Ketika
diminta untuk menulis artikel ini saya sadar bahwa teori relativitas khusus
dapat diterapkan pada semua fenomena alam kecuali gravitasi. Saya benar-benar
ingin mencari jalan untuk menerapkan teori ini pada kasus gravitasi. Namun saya
tidak dapat menyelesaikan hal ini dengan mudah. Satu hal yang membuat saya
frustrasi adalah fakta bahwa meski teori relativitas khusus memberikan relasi
yang sempurna antara kelembaman dan energi, sementara relasi antara kelembaman
dan berat (inersia dan sistem gravitasi) tidak tersentuh sama sekali. Saya
curiga bahwa masalah ini berada jauh di luar cakupan teori relativitas khusus.
Suatu hari saya sedang
duduk di atas sebuah kursi di Kantor Paten Swiss di Bern. Inilah saatnya sebuah
ide cemerlang melintas di benak saya. "Seseorang yang jatuh bebas tidak
akan mengetahui berat badannya." Ide sederhana ini memberi saya pemikiran
yang mendalam. Emosi liar yang melanda saya saat itu mendorong saya ke arah
teori gravitasi. Saya kembali berfikir, "Seseorang yang jatuh bebas
memiliki percepatan." Pengamatan yang dilakukan oleh orang ini sebenarnya
dilakukan pada sistem yang dipercepat. Saya memutuskan untuk memperluas prinsip
relativitas dengan memasukkan percepatan. Saya juga berharap, dengan
menggeneralisasi teori ini saya akan sekaligus memecahkan masalah gravitasi.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang yang jatuh bebas tidak merasakan
berat badannya akibat adanya medan gravitasi lain yang menghilangkan medan
gravitasi bumi. Dengan kata lain, setiap benda yang dipercepat membutuhkan
medan gravitasi baru.
Meski demikian saya
tidak dapat memecahkan masalah ini secara utuh. Delapan tahun saya habiskan
untuk menurunkan relasi yang nyata. Sebelum itu, saya hanya mendapatkan
potongan-potongan dasar teori tersebut.
Ernst Mach juga
mengklaim prinsip ekivalensi antar sistem-sistem yang dipercepat. Namun jelas
hal ini tidak cocok dengan geometri biasa. Hal ini disebabkan karena jika
sistem-sitem semacam ini diizinkan, maka geometri Euclidean tidak berlaku di
setiap sistem. Menjelaskan hukum fisika tanpa geometri sama saja dengan
menjelaskan suatu pemikiran tanpa kata-kata. Kita harus mempersiapkan kata-kata
tersebut sebelum kita dapat menjelaskan pemikiran kita. Jadi, apa yang harus
saya letakkan sebagai landasan teori saya?
Masalah ini tetap tak
terselesaikan hingga tahun 1912. Pada tahun itu saya menyadari bahwa teori
permukaan Karl Friedrich Gauss dapat menjadi dasar yang baik untuk memecahkan
misteri di atas. Bagi saya, koordinat permukaan Gauss merupakan peralatan yang
sangat penting. Namun saya tidak mengetahui bahwa George Riemann sebelumnya
telah mengembangkan dasar-dasar geometri yang sangat mendalam. Saya hanya ingat
teori Gauss yang saya dapat dalam kuliah dari seorang dosen matematika bernama
Carl Friedrich Geiser ketika saya masih mahasiswa. Jadi saya semakin yakin
bahwa sifat-sifat dasar dari geometri haruslah memiliki arti fisis.
Sekembalinya saya ke
Zurich dari Praha saya menemui teman dekat saya, seorang ahli matematika,
Marcel Grossmann. Ia membantu saya mencarikan referensi-referensi matematika
yang agak asing bagi saya ketika saya masih di kantor paten Swiss di Bern.
Inilah untuk pertamakali saya belajar darinya hasil karya Curbastro Ricci serta
makalah-makalah Riemann. Saya tanyakan kepadanya apakah masalah saya dapat
diselesaikan dengan teori Riemann, yaitu apakah invarian dari elemen garis
cukup untuk menentukan seluruh koefisien yang saya cari. Selanjutnya, saya
berkolaborasi dengannya dalam menulis sebuah makalah pada tahun 1913, meski
persamaan gravitasi yang sesungguhnya belum dapat diturunkan saat itu.
Penyelidikan lebih lanjut dengan menggunakan teori Riemann, sayangnya,
menghasilkan banyak kesimpulan yang bertentangan dengan harapan saya.
Dua tahun berikutnya
berlalu saat saya masih memutar otak untuk memecahkan masalah ini. Pada
akhirnya saya menemukan satu kesalahan pada perhitungan saya sebelumnya. Saya
kembali mencoba menurunkan persamaan gravitasi yang benar berdasarkan teori
invarian. Setelah dua minggu bekerja, jawaban akhir muncul di depan saya.
Setelah tahun 1915 saya
mulai mengerjakan problem kosmologi. Riset yang saya lakukan menyangkut
geometri dan waktu jagad raya. Riset ini didasarkan pada pembahasan syarat
batas teori relativitas umum dan argumen kelembaman Mach. Meski saya tidak
mengetahui sejauh mana dampak ide Mach pada substansi relativitas umum dari
kelembaman, saya yakin bahwa pemikiran besar ini merupakan filosopi dasar saya.
Mula-mula saya mencoba
membuat syarat batas persamaan gravitasi menjadi invarian. Belakangan saya
bahkan dapat menghilangkan batasan ini dengan asumsi bahwa jagad raya bersifat
tertutup. Dengan demikian saya berhasil memecahkan masalah kosmologi. Sebagai
hasilnya diperoleh bahwa kelembaman muncul sebagai satu sifat relatif di antara
materi dan haruslah lenyap jika tidak ada benda lain yang berinteraksi
dengannya. Saya yakin jika sifat penting ini membuat teori relativitas umum
memuaskan kita bahkan dalam pandangan epistemologi sekalipun.
Gambar yang ada diatas
adalah foto terakhir dari Albert Einstein diambil pada bulan Maret tahun 1955
tidak banyak rincian yang diambil dari foto ini tetapi kemungkinan foto ini
diambil di dekat rumahnya di Princeton, Sebulan kemudian pada 17 April 1955,
Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya nadi
aortic pada gondok , yang sebelumnya didiagnosa secara akurat oleh dokter.
beberapa Hari berikutnya Einstein meninggal pada usia 76 tahun.
Albert Einstein, adalah
seorang fisikawan Yang rumus relativitas-nya mengubah pandangan Dunia Tentang
"bagaimana alam semesta bekerja”, walau telah meninggal dunia 55 years
Lalu, pada Tanggal 18 April 1955. Penyelenggaraan pemakaman Einstein Yang
meninggal di karenakan Gagal Jantung di Usia 76 years, di lakukan secara
tertutup. Dan ternyata di hari Dimana Einstein wafat, seorang fotografer
Bernama Ralph Morse (seorang wartawan foto dari Majalah LIFE), berhasil
mengabadikan hari berkabung tersebut. Tapi cerita itu tidak dipublikasikan,
karena permintaan anak Einstein yang meminta mereka untuk menghormati Masa
berkabung.
Tapi selain dari satu
gambar sekarang terkenal (di atas), foto-foto Morse diambil hari itu tidak
pernah dipublikasikan. Atas permintaan putra Einstein, yang mengatakan bahwa
privasi keluarga harus dihormati saat mereka sedang berkabung, LIFE memutuskan
untuk tidak menjalankan cerita lengkap.
"Dalam foto, dari
kiri wanita tak dikenal ;putra Einstein , Hans Albert (in light suit)); wanita
tak dikenal; sekretaris lama Einstein, Helen Dukas (in light coat); dan teman
Dr Gustav Bucky tiba di Krematorium Ewing di Trenton pada sore hari April 18,
1955.
Akhirnya setelah
prosesi pemakaman selesai saat sore menjelang para keluarga dan kerabat dan
teman-temannya kembali ke rumah Einstein di 112 Mercer Street di Princeton, di
mana ia tinggal selama 20 tahun.
Ralph Morse bekerja
sebagai fotografer untuk majalah LIFE selama beberapa dekade, meliputi segala
sesuatu dari pembebasan Paris tahun 1944 untuk menunjukkan Broadway dan Race
Space. Sekarang setelah 92 tahun dan tatapan tajam seperti biasa, Ralph Morse
baru-baru ini duduk dengan LIFE.com dan berbagi kenangan tentang hari itu di
bulan April 1955.
Berikut ini adalah
salinan dari sebuah artikel yang ditulis oleh RW Apple, Jr '57 pada Jumat, 18
April 1955, hari Albert Einstein meninggal. The Daily Princetonian terdengar
berita yang mengabarkan dan menerbitkan edisi khusus tentang kematian albert
hanya beberapa jam setelah kematiannya.
Dr Albert Einstein
meninggal pagi ini di Princeton Hospital. Tujuh puluh enam bulan lalu,
fisikawan yang tunduk terhadap penyakit jantung 01:15 hari ini.
Ia dibawa ke rumah
sakit Jumat lalu setelah sakit dua hari, menurut Dr Guy K. Dean, dokter
pribadinya.Dia tampaknya telah membuat pemulihan dari kebocoran di aorta dan
komplikasi kandung empedu. Dr Thomas S. Harvey, ahli patologi Rumah Sakit,
dilakukan otopsi tak lama sebelum tengah hari hari ini dan setuju dengan
diagnosis Dr Dean.
"Sebuah kebocoran
kecil dari kantung aneurismal ke dalam jaringan di belakang aorta membawa
kematian," kata Dr Dean. " Dr Harvey menjelaskan bahwa Dr Einstein
aorta (pembuluh darah utama di tubuh) adalah "menonjol keluar seperti ban
dalam tua dan akhirnya putus. Dia menambahkan bahwa penyakitnya mirip dengan
arteriosclerosis atau pengerasan pembuluh darah.
Enam dokter telah hadir
selama penyakit: Dr Dean, Dr Ralph J. Belford dan Dr Willard G. Rainey dari
Rumah Sakit Princeton ; Dr Rudolf Ehrmann dan Dr Gustav Bucky, teman lama dari
Jerman, dan Dr Frank Glenn, seorang ahli bedah jantung dan aorta dari New York
City.
Albert einstein
meninggalkan dua putra dan putri: Dr Hans Albert Einstein, 57, Profesor Teknik
di Universitas California, yang terbang di sini Sabtu; Dr Edward Einstein, 45,
sekarang tinggal di Swiss, dan Miss Margot Einstein 55, yang tinggal di sini.
Ada juga dua cucu
Kemungkinan Penyakit
meninggalnya Albert Einstein
* Aneurisma aorta
abdominal (AAA) adalah balon dari Aorta
* 10 penyebab utama
kematian di antara laki-laki
* 50.000 pasien per
tahun
* 15.000 orang
meninggal setiap tahun dari AAA
* Jika AAA ruptur ada
peluang 85% bahwa pasien akan meninggal karena kehilangan darah
* Albert Einstein
meninggal dari AAA pecah
Kemungkinan Penyebab
# Tekanan darah tinggi
# Merokok
# Ditularkan melalui
genetika
# Astherosclerosis
(pengerasan dan penyempitan pembuluh darah)
Dan tahu kah anda
bahwasannya albert einstein di kubur tidak dengan otaknya?
Einstein's brain is
removed in "The Brain," a new puppet theater work by Inkfish which
explores the life, science, and mind of Albert Einstein, presented by The Club
at La MaMa, NYC, April 18 to 27, 2008. Alissa Mello directs. Puppeteer: Brian Snapp.
Tentang otak Albert
Einstein
7 jam setelah mati otak
Einstein dicuri orang. ”Si pencuri”, yang juga seorang ilmuwan, menyimpan otak
tersebut dalam botol yang diisi jus apel selama lebih dari 20 tahun.
Tetapi dia tidak
berhasil menemukan jawaban mengapa Einstein begitu genius. Setelah 55 tahun
sejak kematian Albert Einstein itu banyak ilmuwan mencoba mencari tahu apa yang
membuat ilmuwan eksentrik itu sangat cerdas. Tapi dari banyak ilmuwan ini hanya
patologis Thomas Harvey yang berusaha keras mengungkap kecerdasan ilmuwan yang
terkenal dengan teori relativitasnya itu. Bahkan, Harvey rela kehilangan
pekerjaan, termasuk reputasinya, hanya untuk membuka rahasia kegeniusan
Einstein. Harvey tidak pernah menemukan jawaban.
Hanya melalui urutan
peristiwa yang dianggap tidak mungkin upaya pencarian Harvey membantu mengubah
pemahaman kita tentang bagaimana otak bekerja. Harvey adalah salah seorang
patologis asal Missouri yang melakukan autopsi pada jenazah Einstein yang wafat
di Rumah Sakit Princeton, New Jersey, Amerika Serikat (AS), 18 April 1955,
dalam usia 76 tahun. Ketika kabar meninggal Einstein menyebar, kota yang
tadinya tenang sontak hiruk-pikuk.
Sejumlah tokoh ilmuwan,
wartawan, dan orang biasa ramai mengunjungi rumah sakit. Mereka hanya ingin
dekat dengan ”orang besar” untuk terakhir kalinya. Begitulah kisah yang
diutarakan Michael Paterniti, penulis yang banyak melakukan penelitian tentang
peristiwa kematian ”si genius” yang punya masalah bicara sampai berusia 3 tahun
itu. Einstein terus memiliki masalah berbicara saat di sekolah dasar, dan masih
tidak sepenuhnya fasih dalam berbahasa hingga usia 9 tahun.
Dalam tulisannya
Paterniti menyebutkan bahwa kematian Einstein adalah kisah aneh yang melibatkan
seorang genius, otaknya dicuri seorang ilmuwan nakal dengan ide gilanya. Walau
belakangan disebutkan bahwa ide itu tidak begitu gila. ”Rasanya seperti
kematian nabi dan peristiwa ini sedikit gila,” kata Paterniti.
Harvey yang melakukan
autopsi pada Einstein memindahkan otak manusia genius itu untuk dia periksa.
Lalu ide gila Harvey muncul.
Setelah proses autopsi,
kata Paterniti, dia tidak mengembalikan otak tersebut ke dalam tengkorak
Einstein. Malah Harvey menyimpannya di dalam botol formaldehida (semacam botol
untuk mengawetkan organ tubuh). Setelah itu Harvey dalam keadaan agak ragu
pergi membawa botol tersebut. Otak dari tokoh fisika terbesar Abad 20 ini
diambil 7 jam setelah kematiannya.
Einstein akhirnya
dikremasi. Pengambilan dan pengawetan otak tersebut menjadi perdebatan. Sebab,
pengambilannya disebut sebut tanpa izin dari keluarga Einstein.Tapi Harvey
mengatakan bahwa anak Einstein yang bernama Hans Albert Einstein telah
memberinya izin mengambil otak ayahnya. Sisanya keluarga Einstein menyangkal
hal itu. Dalam biografi yang ditulis Ronald Clark (1971), Einstein mengatakan
sangat setuju jika otaknya dipakai sebagai objek riset. Bahkan, Einstein
meminta agar badannya dikremasi.
Namun apa yang ditulis
Clark mendapat tentangan dari keluarga Einstein. Pengambilan otak tersebut
belum mendapat izin dari pihak keluarga. Izin dari Hans baru diberikan setelah
pengambilan dilakukan. Ini pun disetujui jika otak tersebut hanya dipakai untuk
kegiatan riset yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkualitas
tinggi. Otak Einstein baru ditemukan kembali pada 1978. Otak tersebut disimpan
Harvey dalam botol batu yang diisi cairan jus apel (cider) selama 23 tahun.
Harvey tidak sedikit
pun berniat menjualnya. Karena itu dia menyimpannya dalam botol batu. Harvey
menyebut sulit merawat otak yang diawetkan ini. Harvey kehilangan pekerjaan dan
dikecam rekan-rekannya. Kemudian Profesor Marion C Diamond, ahli anatomi otak
dari Universitas California, Berkeley, memiliki gagasan untuk melakukan
penelitian setelah melihat gambar otak Einstein yang diawetkan dimuat sebuah
majalah ilmu pengetahuan.
Diamond butuh waktu
tiga tahun hanya untuk membujuk Harvey menyerahkan otak Einstein untuk
diteliti. Tetapi Harvey hanya memberikan empat irisan kecil dari otak ”si
genius” itu. Diamond menghabiskan waktu enam bulan untuk meneliti otak
Einstein. Dia memilah-milah bagian otak ahli fisika ini dan menghitung
sel-selnya. Otak Einstein mirip dengan otak orang kebanyakan. Bedanya, otak
Einstein lebih terlatih pada sedikit bagian-bagian tertentu.
Di bagian sebelah kiri
otak sang genius ini ditemukan lebih banyak sel glia untuk setiap neuron (sel
saraf) dibanding otak manusia normal. Faktor ini mungkin menjadi alasan mengapa
Einstein begitu cerdas. Kendati begitu Diamond tidak dapat memastikannya. Ada
dua jenis sel dalam otak manusia. Sel neuron, berfungsi untuk berpikir dan
mengatur kerja syaraf, sel glia (neuroglia) berfungsi menyediakan ”makanan” dan
bertugas menunjang kerja sel neuron.
Dari hasil penelitian
pertama yang dipublikasikan pada 1985 disebutkan, Diamond menghitung sel neuron
dan sel glia di empat bagian otak Einstein, yakni di Area 9 pada korteks
cerebri kiri dan kanan, dan Area 39 di bagian korteks cerebri kiri dan kanan.
Area 9 adalah bagian otak yang berperan penting dalam perencanaan, atensi, dan
memori. Adapun Area 39 adalah bagian otak yang berperan besar dalam fungsi
berbahasa dan tugas kompleks lainnya.
Kemudian rasio antara
neuron dan sel glia otak Einstein dibandingkan dengan 11 orang laki-laki yang
meninggal dunia pada usia 64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, rasio sel
neuron dan sel glia otak Einstein lebih kecil dibanding beberapa otak yang
dibandingkan dengan otaknya, terutama pada Area 39 kiri. Penjelasannya, pada
area ini otak Einstein memiliki neuron yang lebih sedikit, sehingga lebih
banyak sel glia untuk setiap neuron otaknya. Dengan jumlah sel glia per neuron
yang lebih besar kebutuhan metabolis sel-sel saraf Einstein lebih tinggi.
Hal ini yang mungkin
menjelaskan mengapa Einstein memiliki kemampuan berpikir dan keterampilan
konseptual yang lebih baik. Lalu hasil penelitian kedua yang dipublikasikan
pada 1996 memperlihatkan bahwa otak Einstein sedikit lebih ringan daripada
rata-rata berat otak laki-laki dewasa. Tapi otak Einstein memiliki kepadatan
neuron yang lebih tinggi. Kepadatan neuron ini yang diperkirakan berperan dalam
fungsi berpikir Einstein lebih baik dibanding manusia biasa.
Penelitian lain juga
membandingkan karakteristik lapisan luar otak Einstein dengan 35 otak laki-laki
lain (rata-rata berusia 35 tahun). Otak Einstein memiliki celah (sulcus) yang
berbeda dengan otak manusia biasa di bagian parietal kanan dan kiri. Otak di
bagian parietal—terutama—berperan dalam fungsi luhur manusia. Bagian ini
diperkirakan memiliki peran yang penting dalam kemampuan matematika dan
berpikir rasional. Struktur otak yang sangat khusus ini dianggap memiliki
kontribusi besar terhadap kemampuan matematika dan fisika Einstein yang
menakjubkan itu.
Padahal, jika menelisik
masa kecil Einstein dalam biografinya disebutkan bahwa dia harus berjuang di
sekolah. Selama sekolah Einstein selalu menolak untuk memakai kaus kaki. Hal
ini sudah menjadi rahasia umum. Kendati begitu, Einstein tetap menunjukkan kegeniusannya
sejak kecil. Saat berusia 5 tahun, dia tertarik dengan kompas kantung milik
ayahnya. Einstein terpaku dengan jarum kompas dan bertanya-tanya apa yang
memberikannya kemampuan untuk selalu berayun ke arah yang benar.
Einstein menyadari
bahwa sesuatu di ruang yang ”kosong” ini beraksi terhadap jarum di kompas
tersebut. Dia kemudian menjelaskan pengalamannya dalam buku biografinya sebagai
salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat
model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat.
Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan
tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Ya, otak Einstein
menarik perhatian dunia karena reputasinya sebagai seorang genius.
amazing ...kebesaran allah
BalasHapussubhanallah
BalasHapuskata kata bijak Einstein sangat luar biasa
BalasHapuspengen seperti einstein,, tapi aq gak tahu teori2 yang aq punya mau disalurkan kemana..
BalasHapusjadi mtivasi ya . ambil fositif nya aja ya ok .
BalasHapussungguh luar biasa einstain...
BalasHapusSmoga bermafaat bagi kta smua
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuslihat juga artikel yang lebih simple di blog ini untuk menambah dan melengkapi biografi ttg Einsten
BalasHapushttps://jadisejarahwan.wordpress.com/2015/08/11/biografi-albert-einstein/
;)
bukupintar1001.blogspot.com
BalasHapussalam kenal semua lihat juga blog saya ea :D
Tanda kecerdasan bukan lah pengetahuan tpi imajenasi... dengan imajenasi tinggi dan di ikuti dengan rasa ingin tau atas imajenasi akan menjadikan kita sebagai ilmuan hebat..
BalasHapusAdik nya einstein yg bernama maja lahir pada bln november thn 1981 ya?,,
BalasHapussubhanallah!
BalasHapusLiat www.ballbet.blogspot.com
BalasHapusterima kasih atas semua informasinya semoga blog nya sukses terus. kunjugi juga blog saya. adiinformations.blogspot.com
BalasHapussekali lagi terima kasih.