WIRAUSAHAWAN TERMUDA DAN GOKIL
WIRAUSAHAWAN
TERMUDA DAN GOKIL
Bicara mengenai
wirausahawan muda yang sudah sukses. Sebenarnya di Indonesia sudah banyak
sekali, walaupun tingkat kesuksesan seseorang itu berbeda-beda.
Seperti seorang anak
muda yang bernama Hamzah Izzul Haq yang mulai berbisnis ketika masih sekolah.
Bisnis yang dijalankan mulai berjualan makanan, berjualan pulsa, berjualan buku
dan bisnis-bisnis lain yang ada yang menguntungkan serta ada yang membuat rugi.
Dan sampai suatu saat
Hamzah mengikuti seminar wirausaha pertamanya. Dari situlah dia ditawari oleh
seseorang untuk menjalankan usaha BimBel (Bimbingan Belajar). Ya, awalnya dia
sempat bingung sebab modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha BimBel yaitu
175 juta. Padahal dia anak remaja yang belum memiliki uang sebesar itu.
Dalam keinginannya
untuk menjalankan bisnis BimBel itu. Kemudian dia berkeinginan meminjam uang
kepada orang tuanya yang menurut rencana akan dibuat untuk membeli mobil. Dia
meyakinkan kedua orang tuanya bahwa usaha tersebut pasti berhasil.
Akhirnya orang tuanya
pun memberikan uang yang akan dibuat untuk membeli mobil itu. Namun uang
tersebut hanya 70 juta dan ditambah dengan uang yang dimiliki menjadi 75 juta.
Sehingga masih kurang 100 juta rupiah. Kemudian dia pergilah ke orang yang
menawarkan bisnis BimBel tersebut, dengan harapan sisa kekurangan modal dapat
dicicil tiap semester.
Akhirnya dari pihak
yang menawari Usaha Bimbingan Belajar tersebut menyetujuinya. Dan saat ini
lihatlah, dia sudah menjadi seorang CEO dengan umur baru 19 tahun.
Dan usaha
bimbingan belajarnya sudah memiliki beberapa cabang. Serta sekarang dia sudah
membeli mobil.
Dan terlebih lagi
usahanya semakin melebar dengan menjalankan usaha produksi bantal dan guling.
Dari kisah tersebut,
seorang harus mencoba usaha-usaha yang mudah atau skala kecil terlebih dahulu.
Sebab dari usaha yang kecil itu, pengalaman akan menjadi guru terbaik.
2. Lambertus Darian
Tak banyak cerita
tentangnya, tetapi anak muda yang satu ini sudah memiliki banyak bisnis. Tidak
seperti Hamzah, ia mendapati dirinya pernah ditipu tetapi berkat kerja kerasnya
kembali bangkit segera. Dia pernah bekerja menjadi sales perusahaan importir
diumur 16 tahun dan mendapatkan penghargaan Top New Sales 2010. Dia mendapatkan
omset penjualan 95 juta dalam satu bulan.
Dia memiliki saham 25%
PT. Trijaya Mekar Mandiri, sebuah perusahaan peralatan rumah tangga. Ia juga
memiliki merek dagang sendiri yaitu produk cairan pembersih kamar mandi. Darian
juga menjadi distributor produk Stick Jelly Food dan jahe merah instant Cap
Cangkir Mas. Terkhir, ia mendirikan Komunitas Bisnis Anak Muda, dimana ia
menjadi foundernya dan membahas aneka bahasan sekitar bisnis anak muda.
Farah Farce masih 17
tahun ketika dirinya membuka bisnis produk original impor sendiri. Dia
memasarkan produknya melalui situs pribadi dan media sosial. Farah mengaku
rahasia suksesnya adalah sifatnya yang mudah bergaul. Ia berkenalan dengan
penulis "the Power of Kepepet", Jaya Setiabudi. Dia menjadi mentor
sekaligus membuat bisnisnya melejit tinggi.
Ia menjadi agen
penjualan produk dari luar negeri seperti China, Thailand, Singapura, Inggris
dan Vietnam. Farah bahkan memiliki brand miliknya sendiri yaitu Farce.
4. Valentina Meiliyana
Berbeda dengan Farah,
Valentina Meiliyana berfokus pada penjualan produk karyanya sendiri. Ia sudah
dikenal berbakat sejak kecil. Sejak 2008, Velentina telah fokus mengembangkan
desainnya dibantu oleh penjahit terbaik lulusan sekolah mode, Inti Mode. Dia
memberi nama mereknya yaitu Selkius Maxwell, yang produk andalanya Valentina
Meiliyana Shoes. Dia tidak hanya menjual sepatu pesanan (custom), tetapi juga
berbagai pakaian jadi.
Ia mengaku hanya
belajar secara otodidak dari majalah dan televisi. Dia pernah dilibatkan
sebagai perancang sepatu saat peragaan busana kelulusan sekolah mode, La Selle
Graduation Show 2011. Omset perbulannya dari Rp.45 juta hingga Rp.50 juta.
5. Yasa Singgih
Pengusaha muda yang
satu ini punya cerita lucu. Dia menjual produk yang hanya dibuat satu malam
yaitu kaos oblong bergambar Bung Karno. Parahnya, Yasa bukannya mmbuat desain
melalui Photoshop tetapi malah memilih Microsoft Word. Tak ayal satu bulan
berjualan, ia hanya menjual dua kaos dan kaos yang kedua dibeli sang Ibu
lantaran kasihan. Terdorong buku berjudul "the Power of Kepepet", ia
pun pergi ke pasar Tanah Abang. Bermodal 4 juta, ia membeli selusin pakaian
jadi dan bingung harus diapakan.
Di rumah, ia terkejut
sendiri atas ulahnya, semakin kepepet semakin menjadi. Dia akhirnya berhasil
menjual semuanya karena tak mau rugi dan akhirnya balik modal. Dari bisnis gila
ini, ia kemudian berbisnis sendiri yaitu bisnis tempat nongkrong bernama
"In Teh Kopi". Lainnya, ia membuka toko online bernama "Men's
Republic", bisnis pakaian yang berfokus pada pria.
Komentar
Posting Komentar